
“Sesungguhnya Indonesia punya modal sejarah sebagai pelopor dan inspirator dunia ketika 40 negara lebih merdeka dari kolonialisme setelah terinspirasi Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung,” jelas Furqan.
“Bahkan Indonesia pernah menyelamatkan dunia dari ancaman perang dunia ketiga ketika Indonesia mendirikan dan memimpin Gerakan Non Blok (GNB) pada masa perang dingin,” tambah Furqan.
Lebih lanjut Furqan menjelaskan, sebenarnya Presiden Prabowo dalam banyak kesempatan sudah berulangkali menyerukan persatuan negara-negara muslim dan negara-negara selatan menghadapi kolonialisme/imperialisme dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Sikap tegas tersebut ditunjukkan Prabowo mulai dari awal pelantikan sebagai Presiden 20 Oktober 2024. Juga ketika pidato di KTT D8 Mesir (19/12/2024), di Parlemen Turki (10/4/2025), di Anatalya Diplomacy Forum (12/4/2025), di depan Parlemen OKI (14/5/2025), dan di berbagai pertemuan bilateral dengan berbagai kepala negara.
Terakhir, pada BRICS Leaders Virtual Meeting (8/9), Prabowo menyindir double bahkan triple standar imperialisme yang setiap hari mengabaikan hukum internasional.
“Karena itu momen pidato Presiden Prabowo di sidang umum PBB tanggal 23 September nanti sangat strategis untuk menunaikan tugas konstitusi menghapuskan penjajahan di muka bumi dan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” pungkas Furqan yang juga aktivis 98 ini.
Selain di Jakarta, aksi FPN juga serentak dilangsungkan di berbagai kota di seluruh Indonesia, di antaranya di Bandung, Jogjakarta, Solo, Surabaya, Pekanbaru, Makassar, Kendari, Majene, Baubau.







Saya sangat mengapresiasi langkah Free Palestine Network (FPN) yang konsisten menyuarakan jeritan rakyat Palestina di tengah genosida yang masih berlangsung. Aksi simpatik ini menunjukkan bahwa hati nurani bangsa Indonesia berpihak kepada kemerdekaan Palestina.
Kami berharap, melalui pidatonya di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo benar-benar menjadi corong rakyat Indonesia: berani menyebut genosida dengan tegas, memimpin dunia untuk menghentikan pembantaian, serta mendorong hadirnya solusi nyata.
Indonesia memiliki sejarah panjang sebagai bangsa pejuang anti-penjajahan. Kini saatnya kepeloporan itu kembali ditunjukkan di panggung internasional, demi kemanusiaan dan demi Palestina yang merdeka.