
Dalam sebuah pidato emosional yang menggema, seorang jurnalis Barat bernama Mehdi Hasan, menyampaikan kritik tajam terhadap Israel sekaligus media arus utama internasional terkait liputan genosida di Gaza. Pidato di Wembley Arena, London, Kamis (18/9), menyingkap fakta memilukan, yaitu dunia tidak hanya dibohongi oleh propaganda perang, tetapi juga dimanipulasi oleh cara media besar membingkai realitas.
Selama hampir dua tahun terakhir, media arus utama dituding gagal total dalam menjalankan fungsi jurnalisme. Narasi yang mereka sajikan dinilai menyamarkan penderitaan rakyat Palestina, seakan tidak ada saksi mata independen di lapangan. Padahal, seperti yang disampaikan Hasan, “jurnalis paling berani di dunia ada di Gaza saat ini: jurnalis Palestina.”
Data yang dikemukakan dalam pidato ini sungguh mengguncang karena 270 jurnalis Palestina telah tewas dibunuh Israel sejak eskalasi militer terbaru. Angka ini bahkan lebih banyak dibandingkan korban jurnalis gabungan dalam Perang Dunia I, II, Perang Korea, Vietnam, hingga Irak.
Para jurnalis Palestina bukan hanya dokumenter perang, tetapi juga saksi dari pemusnahan komunitasnya sendiri. Mereka melaporkan kelaparan, kehancuran, hingga kematian di sekitar mereka, bahkan kematian keluarga mereka sendiri. Hasan menegaskan bahwa pembunuhan ini bukan kebetulan.
“Mereka tidak terbunuh secara tidak sengaja sebagai pengrusakan tambahan. Tidak, mereka terbunuh sebagai bagian dari kampanye Israel yang disengaja untuk membutakan dunia guna menghapus semua bukti kejahatan mereka,” ungkap Hassan di hadapan 13.000 penonton.
Nama-nama seperti Anasta Syarif, Hussam Sabad, Maryam Abduka, Grosisi Raj, dan Muhammad Abu Hatab disebut secara khusus. Mereka gugur bersama anggota keluarga, meninggalkan rekaman, tulisan, dan karya yang kini menjadi warisan kebenaran. “Dan ratusan lainnya yang namanya tidak akan dibacakan lantang di CNN atau di BBC.” Tegas Hasan.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>







Salut untuk keberanian Mehdi Hasan. Semoga lebih banyak jurnalis di dunia yang berani berdiri di sisi kemanusiaan, bukan di sisi propaganda.
Sungguh menyedihkan,Jurnalis yg telah mengorbankan nyawa,mereka harus nya adalah Pahlawan,bekerja bertaruh nyawa utk membuka mata dunia…mari kita teruskan perjuangan para jurnalis utk tetap menyuarakan dan membela kebenaran …
Kebenaran di kabur_kan..
Dan kejahatan pembunuhan masal di anggap normal dan biasa..
.
.
Itu_lah hari ini..
Tapi kebenaran akan menang..karena begitulah janji Nyang telah tertulis✌️