Di Gaza
Sementara itu, di Gaza, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel terus bertambah. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, sebanyak 41 jenazah baru dibawa ke rumah sakit, termasuk dua korban dari serangan sebelumnya.
Selain itu, 184 orang mengalami luka-luka. Dengan demikian, total korban tewas sejak awal perang mencapai 64.656 orang, sedangkan jumlah korban luka mencapai 163.503 orang. Mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, yang semakin menegaskan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Serangan Israel ke Qatar sekaligus serangan berkelanjutan di Gaza memperlihatkan eskalasi konflik yang bukan hanya berdampak pada keamanan regional, tetapi juga memperburuk penderitaan warga sipil. Kritik dari pengamat politik Israel sendiri hingga kecaman dari Qatar menunjukkan bahwa tindakan Netanyahu semakin memperlebar jurang diplomasi dan mempersulit tercapainya gencatan senjata yang sudah lama diharapkan.
Serangan ke Doha adalah luka baru bagi kemanusiaan. Dunia tidak boleh hanya menghitung korban, tapi harus berani menghentikan rantai kekerasan ini.
Prilaku khas kolonial seolah mengatakan “KAMI DIATAS HUKUM”, perbuatan yang tak mengindahkan hukum hubungan bernegara.
Perbuatan barbarisme, Komunitas zionis laknatullah tak layak mendiami bumi dan harus dilawan.
Dengan pengeboman menandakan zionis tak ingin damai dan meneruskan pendudukan atas tanah palestina dan melakukan genosida di gaza.
Dan ini juga menjadi pertanda peringatan kepada semua komunitas (negara) bahwa zionis tidak dapat dipercaya, jalan satu satunya adalah dengan memutus hubungan sama sekali.