More

    Misteri Kematian Mahasiswa Unnes Iko Juliant Junior

    Iko Juliant Junior, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) angkatan 2024 yang tewas saat demo di semarang (31/8)

    Kematian mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Iko Juliant Junior (19), masih menyisakan banyak tanda tanya. Mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2024 itu meninggal dunia pada Minggu (31/8) setelah sempat dirawat dan menjalani operasi darurat di RSUP dr Kariadi, Semarang.

    Pada Sabtu (30/8), Iko berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke kampus. Ia membawa jas almamater, PDH DPM, serta sebuah tas ransel biru. Sekitar pukul 17.00 WIB, ia berangkat seorang diri mengendarai sepeda motor. Keesokan harinya, Minggu (31/8) sekitar pukul 11.00 WIB, Iko dibawa ke RSUP Kariadi oleh anggota Brimob. 

    Beberapa jam kemudian, tepat pukul 15.30 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani operasi akibat kerusakan pada limpa dan pendarahan hebat. Sebelum meninggal, sang ibu menuturkan bahwa Iko sempat mengigau dan mengucapkan kalimat, “Ampun, Pak, tolong, Pak, jangan pukuli saya lagi.” 

    - Advertisement -

    Hal ini semakin memunculkan kecurigaan keluarga terkait penyebab sebenarnya dari kematian mahasiswa muda itu. Polisi pun menyebut Iko meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menjelaskan kecelakaan terjadi di Jalan Veteran pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.05 WIB.

    Menurutnya, sepeda motor Supra yang dikendarai Iko bersama seorang rekannya menabrak kendaraan Vario yang ditumpangi dua orang lain, Fiki dan Aziz. Keempatnya terjatuh, dua korban mengalami luka ringan, sementara Iko menderita luka berat hingga dibawa ke RSUP Kariadi dengan mobil dinas Brimob yang kebetulan melintas.

    “Akibat tabrakan kecepatan tinggi dari arah belakang tersebut mengakibatkan keempat pengemudi tersebut terpelanting ke depan jatuh ke bawah dan berakibat luka berat dan luka ringan,” jelas Artanto seperti dikutip dari Radar Semarang.

    Meski demikian, keterangan polisi sempat berubah terkait lokasi kejadian. Awalnya disebut di Jalan Dr Cipto, lalu dikonfirmasi terjadi di Jalan Veteran. Pihak kepolisian menyebut masih mengumpulkan bukti CCTV dan keterangan saksi untuk memastikan kronologi.

    Tudingan Ada Kejanggalan

    Perhimpunan Bantuan Hukum (PBH) FH Unnes menilai ada sejumlah kejanggalan dalam kasus ini. Anggota PBH, Ady Putra Cesario, mengatakan informasi yang beredar simpang siur dan tidak konsisten. “Ada beberapa informasi yang masuk ke kita dari beberapa rekan-rekan bahwa penyebab dari almarhum meninggal itu karena kecelakaan. Namun, ada juga informasi yang kami terima bahwa ada luka di limpanya,” ujar Ady seperti dikutip Kompas.

    Kejanggalan semakin diperkuat oleh pernyataan keluarga yang mendengar igauan terakhir Iko di rumah sakit. Universitas Negeri Semarang menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Iko. Kepala Humas Unnes, Rahmat Petuguran, menegaskan kampus memilih menunggu sikap keluarga sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

    Perwakilan kampus hadir di rumah duka sejak Minggu malam dan turut mendampingi prosesi pemakaman di Kedung Aji pada Senin (1/9). “Melihat dinamika yang ada, pimpinan Unnes menghormati keputusan keluarga. Kami berfokus memberi dukungan moral,” ujarnya.

    Polda Jateng memastikan proses penyelidikan masih berjalan. Polisi mengaku sedang mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi serta memeriksa saksi-saksi, termasuk Fiki dan Aziz, dua orang yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

    “Kami harus betul-betul memastikan transparansi dan profesionalisme dalam penanganan perkara ini,” tegas Artanto.

    Hingga kini, misteri kematian Iko Juliant Junior masih menjadi sorotan publik. Keluarga, PBH FH Unnes, dan masyarakat luas menanti hasil penyelidikan polisi untuk memastikan kebenaran di balik peristiwa tragis tersebut.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here