MEKSIKO, KabarKampus – Rapper asal Puerto Riko, Residente, berhasil mengguncang alun-alun utama Meksiko City, Zócalo, Sabtu (6/9). Menurut catatan pemerintah kota, konser gratis ini dipadati lebih dari 180 ribu penonton. Konser tersebut tak hanya menampilkan musik, tetapi juga menjadi ruang perlawanan, solidaritas, dan ingatan kolektif.
Malam penuh emosi itu menghadirkan kombinasi musik protes, aktivisme, dan karya-karya terbaik Residente, baik dari karir solonya maupun lagu-lagu populer bersama Calle 13, grup yang ia dirikan pada 2004. Penyanyi-penulis lagu Meksiko, Silvana Estrada, ikut tampil sebagai bintang tamu, sementara keluarga Abed—pengungsi Palestina yang kini tinggal di Meksiko, dihadirkan di panggung sebagai simbol solidaritas.
Konser yang berlangsung di Zócalo yang merupakan alun-alun terbesar ketiga di dunia setelah Tiananmen (Beijing) dan Red Square (Moskow), tak hanya menjadi pertunjukan musik, tetapi juga ajang penyampaian sikap politik. “Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Kita perlu mendukung akses pendidikan, dan itu bisa tercapai. Terima kasih telah hadir di sini dengan segenap energimu. Aku mencintaimu, Meksiko,” ujar Residente di hadapan ribuan penonton, seperti dikutip dari Billboard.
Mengenakan celana putih dan sweatshirt hitam bertuliskan Free Palestine dengan huruf berwarna merah-hijau, Residente menegaskan posisinya atas konflik di Timur Tengah. Sebelum membawakan lagu berjudul “Guerra,” ia menyebarkan pesan perdamaian dan mengibarkan solidaritas untuk rakyat Palestina.
Sejak awal konser, ratusan bendera Palestina berkibar, diiringi penampilan musisi Sara Dowling Al Husseini yang memainkan musik tradisional Palestina. Sorak sorai pecah ketika Residente membawakan lagu-lagu ikonik Calle 13 seperti “Baile de los Pobres,” “Atrévete-Te-Te,” “Muerte en Hawái,” hingga “Calma Pueblo.”
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
Kereeen!Musik jadi senjata perlawanan, Residente membuktikan bahwa panggung bisa berubah jadi ruang solidaritas untuk Palestina. Respect ✊