Selain aspek militer, Spanyol juga memperkuat dukungan kemanusiaan. Pemerintah melarang masuknya produk dari pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan menjanjikan tambahan dana sebesar EUR 10 juta (Rp193,7 miliar) untuk UNRWA.
Total, Madrid berkomitmen menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar EUR 150 juta (Rp2,9 triliun) untuk Gaza hingga 2026. Sanchez mengakui bahwa langkah-langkah tersebut mungkin belum cukup, namun setidaknya bisa menambah tekanan terhadap Israel dan meringankan penderitaan rakyat Palestina.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, sejak Israel melanjutkan operasi militernya pada 18 Maret, lebih dari 11.900 warga Palestina tewas dan 50.700 lainnya luka-luka. Dengan demikian, jumlah korban sejak Oktober 2023 telah mencapai 64.455 orang meninggal dan 162.776 luka-luka.
Langkah tegas Spanyol dinilai semakin mempertegas posisinya di kancah internasional: mendukung perjuangan Palestina sekaligus mengecam keras kebijakan militer Israel di Gaza.







Kalau saja negara kita dipimpin oleh orang-orang kiri revolusioner maka bisa bertindak tegas seperti Pedro Sanchez yang notabene dari Partai Sosialis Pekerja Spanyol.
Hati saya bergetar membaca keputusan ini. Akhirnya ada pemimpin yang berani menempatkan kemanusiaan di atas politik! Lebih dari 60 ribu nyawa melayang, kebanyakan anak-anak… dunia tidak bisa lagi menutup mata. Semoga embargo Spanyol jadi cahaya pertama yang menyalakan gelombang besar dukungan untuk rakyat Palestina. Gaza butuh keadilan, bukan janji kosong!
Terimakasih orang baik ini pemimin yang di rindukan oleh masyarakat tegas kepada kezaliman berdiri tegak kepada keadilan ….. kami sangat mengharapkan jiwa kepemimpinan seperti yang di Spanyo