
Dukungan Komisi VIII DPR RI
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Pikri, menyebut kunjungan ini setara dengan rapat resmi DPR, hanya dilakukan di lokasi untuk mendengarkan langsung persoalan di lapangan. Ia menyoroti kebutuhan tenaga medis di Lampung yang masih jauh dari cukup.
“Sebagai provinsi penopang Sumatera dan Jawa, Lampung harus memiliki sumber daya manusia unggul. Di layanan dasar kesehatan saja dibutuhkan tujuh dokter di setiap puskesmas, dan jumlahnya masih sangat kurang. Pendirian Fakultas Kedokteran ini patut kita dukung,” ujarnya.
Abidin menambahkan, DPR akan mendorong pembiayaan pembangunan Fakultas Kedokteran melalui SBSN atau APBN 2026. Ia juga mengapresiasi dukungan Pemprov Lampung yang telah menghibahkan lahan seluas 50 hektare untuk pembangunan fakultas tersebut.
Ia menegaskan pendidikan tidak boleh menjadi objek efisiensi anggaran. “Dana 20 persen anggaran pendidikan salah satunya untuk KIP Kuliah. Kalau penerima di UIN turun, pertanyaannya apakah di tempat lain juga turun atau malah bertambah? Ini harus kita kaji. Pendidikan tidak boleh diefisiensi,” katanya.
Abidin juga meminta pihak kampus menyiapkan kajian resmi terkait persoalan regulasi agar dapat diperjuangkan dalam rapat bersama Kementerian Agama. Dalam kesempatan itu, Rektor kembali menegaskan pentingnya dukungan regulasi, anggaran, serta kebijakan yang berpihak pada PTKIN agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya di level nasional maupun internasional.
“Kami teguh berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi tumbuh kembangnya kampus UIN RIL. Namun, dukungan regulasi, anggaran, dan kebijakan sangat penting agar PTKIN dapat berkembang setara dengan perguruan tinggi lainnya,” pungkasnya.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Abidin Pikri, H. Aprozi Alam, SE., Syaiful Nuri, dan Ina Ammania, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung, Kanwil Kemenag Lampung, jajaran pimpinan UIN RIL, UIN Jurai Siwo Lampung, dan Kopertais XV Lampung.






