
JAKARTA, KabarKampus – Semangat mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kian membara lewat dua kegiatan inspiratif yang berlangsung serentak di dua kampus berbeda pada Kamis (30/10). Melalui gelaran Indonesia Cerdas Fest 2025 di Kampus Cikampek dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Solo, UBSI kembali menunjukkan komitmennya sebagai Kampus Digital Kreatif yang tak hanya fokus pada akademik, tapi juga pengembangan potensi, kreativitas, dan kontribusi sosial mahasiswa.
Digelar di Aula UBSI Cikampek, Indonesia Cerdas Fest 2025 menghadirkan suasana penuh inspirasi. Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar dari para alumni berprestasi sekaligus mengenal lebih jauh tentang Beasiswa Jalur Undangan (BJU).
Dipandu oleh dua mahasiswa penerima beasiswa, Angga Pradita dan Siti Annisa, acara berlangsung interaktif dengan sesi diskusi yang diisi oleh sejumlah narasumber, di antaranya Abdussomad (Kaprodi Sistem Informasi UBSI Karawang), Surtika Ayumida (Koordinator Kemahasiswaan UBSI Cikampek), serta para alumni berprestasi seperti Muhammad Rifqi Firdaus dan Eka Rahmawati.
Tak hanya berbagi cerita inspiratif, acara ini juga menampilkan sisi kreatif mahasiswa. “Pengalaman dan kisah perjalanan karier yang kami bagikan diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk terus berusaha, mengembangkan potensi diri, dan tidak mudah menyerah dalam mencapai impian mereka,” ujarnya seperti dikutip dari situs BSI.
Penampilan tari tradisional oleh Jayanti Febri Yani, penerima Beasiswa Jalur Undangan, menjadi bukti bahwa UBSI tidak hanya mendorong kecerdasan akademik, tetapi juga memperkuat nilai budaya di tengah era digital. Sementara itu, di UBSI Kampus Solo, mahasiswa juga menunjukkan kontribusi nyata mereka kepada masyarakat lewat program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan menghadirkan inovasi aplikasi Sistem Informasi Pelaporan TBC Berbasis Aplikasi (SITUBA).
Aplikasi ini dirancang untuk membantu kader Kelurahan Peduli TBC di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo dalam mencatat dan melaporkan kasus TBC secara digital menggantikan metode manual yang selama ini digunakan. “Mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga diajak untuk melihat persoalan sosial di sekitar mereka dan menghadirkan solusi yang relevan. SITUBA ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat membantu percepatan pelaporan kasus kesehatan di tingkat kelurahan.” jelas Kaprodi Sistem Informasi Akuntansi UBSI Solo, Candra Agustina.
Selain peluncuran aplikasi, kegiatan PKM ini juga mencakup pelatihan penggunaan SITUBA, pendampingan teknis, dan simulasi pelaporan langsung di lapangan. “Aplikasi SITUBA ini sangat membantu kader kami yang sebelumnya masih mencatat laporan secara manual. Sekarang, pendataan jadi lebih cepat dan koordinasi dengan puskesmas bisa dilakukan tanpa menunggu lama.” ujar Perwakilan Kelurahan Nusukan, Tri.
Melalui dua kegiatan ini, UBSI membuktikan bahwa pendidikan tinggi bukan sekadar ruang belajar, tetapi juga tempat bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan, berinovasi, dan memberi manfaat bagi masyarakat. Baik lewat ajang inspiratif seperti Indonesia Cerdas Fest 2025 maupun kegiatan sosial berbasis teknologi seperti SITUBA, UBSI terus mendorong mahasiswanya menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan peduli terhadap sekitar.






