More

    Harga Bitcoin Anjlok Imbas Ancaman Tarif Baru AS ke China: Kesempatan atau Ancaman?

    Antony menekankan, meskipun pasar bergejolak, skenario jangka menengah tetap positif bagi Bitcoin. “Jika ketegangan AS-China mereda atau pembicaraan baru muncul, Bitcoin bisa berkonsolidasi di kisaran USD112.000–118.000. Namun jika isu perdagangan terus mendominasi, harga bisa bergerak diantara USD105.000–120.000. Penurunan di bawah USD105.000 membuka peluang bagi pembeli jangka panjang,” paparnya.

    Ia menambahkan, volatilitas global juga menjadi momentum bagi investor untuk menegakkan disiplin dan strategi portofolio yang matang. “Pasar yang sehat tidak hanya naik, tetapi mampu bertahan dalam gejolak. Mereka yang memahami mekanisme likuidasi, level support psikologis, dan perilaku pasar global akan menemukan peluang yang tersembunyi saat sebagian pelaku investasi kripto panik,” tutup Antony.

    Dengan demikian, meski ancaman tarif AS memicu likuidasi besar-besaran, pasar kripto tetap menunjukkan ketahanan. Di Indonesia, ekosistem perdagangan kripto kini semakin matang, didukung pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diyakini mampu menjaga stabilitas pertumbuhan industri aset digital di tengah ketidakpastian global.

    - Advertisement -

    Terakhir, Antony menambahkan, “Fenomena ini juga menjadi pelajaran bagi industri kripto di Indonesia untuk semakin memperkuat edukasi dan perlindungan konsumen. “Platform seperti INDODAX berfokus pada transparansi dan keamanan, memastikan investor memiliki informasi yang seimbang tentang risiko dan peluang,” tutupnya.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here