More

    Mahasiswa Indonesia di Tunisia Jadi Duta Global dalam Konferensi Diplomatik Afrika

    Delegasi Mahasiswa Indonesia di Konferensi Diplomatik Afrika yang diselenggarakan di Golden Tulip El-Mechtel, Tunis, 19 Oktober 2025. (Foto: instagram PPI Tunisia).

    Manfaat nyata yang paling terasa bagi delegasi Indonesia dari interaksi tersebut, khususnya dalam mempromosikan peran Indonesia di kancah global, adalah pengalaman praktis dalam simulasi diplomatik.  

    Sebagai perwakilan pelajar dari luar kawasan Afrika, delegasi Indonesia menghadapi tantangan unik. Tantangan tersebut bukan hanya terkait perbedaan budaya dan bahasa, tetapi juga tuntutan untuk memiliki wawasan yang luas.

    “Tantangan utamanya adalah bagaimana kita bisa berdiskusi secara mendalam namun tetap ramah, dan tentu saja, kami harus memiliki wawasan yang luas. Sebab, masing-masing delegasi harus mampu mempresentasikan negara yang diwakilkan dengan baik di mata internasional,” papar Robith. Dalam konteks ini, mereka harus mampu menjadi jembatan budaya dan pengetahuan antara Indonesia dan komunitas diplomatik Afrika.

    - Advertisement -

    Secara umum, kesan mengenai kualitas penyelenggaraan dan relevansi acara ini bagi diplomasi Indonesia ke depan sangat positif. Kesempatan untuk duduk bersama para diplomat dan akademisi dari berbagai latar belakang meninggalkan jejak mendalam.

    “Ini sangat berkesan dan merupakan sebuah pengalaman yang sangat berarti untuk saya. Apalagi saya dulu seorang santri, dan ketika saya bisa duduk di forum internasional, saya merasa bangga dan menjadi paham tentang banyak hal yang sebelumnya saya tidak tahu,” kenangnya.

    Ia juga menyimpulkan pandangan filosofis terkait tema utama acara, “Hidup bersama bumi tidak hanya di atas bumi. Alam itu kan selalu berubah, dan kita hidup sebagai manusia berdampingan dengan alam, maka kita sebagai manusia harus menyelarasi perubahan itu.”

    Forum seperti African Diplomatic League ini memberikan pelajaran berharga bagi mahasiswa diaspora. Mereka menyadari bahwa peran mereka tidak hanya terbatas pada pencapaian akademik di negara tempat mereka belajar, tetapi juga sebagai duta bangsa yang membawa nama baik Indonesia.

    Sebagai penutup, Robith, salah satu perwakilan delegasi, menyampaikan pesan kunci yang kuat mengenai pentingnya keterlibatan mahasiswa Indonesia dalam forum diplomasi internasional seperti ini:

    “Sebagai mahasiswa diaspora harus tetap bersinergi dan menjadi wajah Indonesia dengan sebaik-baiknya. Keterlibatan di forum diplomasi internasional ini adalah langkah nyata bahwa pemuda Indonesia siap menjadi aktor global yang bertanggung jawab, tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi perdamaian, pembangunan, dan keberlanjutan dunia.”

    Kisah delegasi mahasiswa Indonesia di Tunisia ini menegaskan bahwa diplomasi tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah, melainkan telah menjadi gerakan inklusif yang melibatkan akademisi dan, yang terpenting, generasi muda sebagai penentu arah kebijakan luar negeri di masa depan.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here