5 Fokus Utama Hackathon 2025
Tahun ini, Infinity Hackathon menghadirkan lima fokus utama yang mencerminkan potensi besar penerapan blockchain di sektor ekonomi kreatif, mulai dari pengembangan sistem verifikasi hak cipta digital, transparansi rantai pasok produk kreatif, hingga eksplorasi sistem pembiayaan kreator berbasis DeFi. Selain itu, hackathon ini juga menyoroti peluang model bisnis baru melalui kepemilikan aset digital serta penggabungan teknologi keuangan dan hiburan di dunia gim.
Acara pembukaan Infinity Hackathon 2025 turut dihadiri sejumlah tokoh penting dari lintas sektor, di antaranya Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kementerian Ekonomi Kreatif / Badan Ekonomi Kreatif; Ery Punta, Asisten Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Digital, Djoko Kurnijanto, Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK; Asih Karnengsih, Direktur Eksekutif Asosiasi Blockchain Indonesia; serta William Sutanto yang juga Founder BlockDevId.
Hasan Fawzi, selaku Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK menyampaikan bahwa Infinity Hackathon 2025 merupakan wujud nyata sinergi antara OJK dan Kemenekraf dalam mengakselerasi transformasi ekonomi kreatif melalui inovasi digital dan desentralisasi.
“Kegiatan ini menjadi tindak lanjut konkret dari nota kesepahaman antara OJK dan Kemenekraf, yang kini diwujudkan melalui ajang kompetisi bertema pengembangan teknologi dan inovasi blockchain. Melalui Infinity Hackathon, kami ingin memperkuat ekosistem digital di sektor ekonomi kreatif, termasuk mendorong munculnya skema pendanaan baru, potensi penciptaan lapangan kerja, serta konektivitas antara inovator dan pelaku industri,” ujarnya.
Asih Karnengsih menyampaikan bahwa pemerintah perlu memberi perhatian lebih pada aspek pendanaan bagi para builder dan pelaku industri blockchain di Indonesia. “Banyak developer dan kreator memiliki proyek bagus dan berdampak, tetapi sulit bertahan karena keterbatasan akses pendanaan. Kami berharap ke depan ada lebih banyak inisiatif yang menjembatani inovasi dan keberlanjutan,” ujarnya, melalui siaran pers, Senin (13 Oktober 2025).
Sementara itu, Muhammad Neil El Himam menegaskan bahwa Infinity Hackathon diharapkan menjadi jembatan menuju ekosistem pembiayaan berbasis kekayaan intelektual (intellectual property-based financing) di sektor ekonomi kreatif. Ia menambahkan, blockchain berpotensi menjadi “internet of value” yang mampu menjadi pondasi masa depan ekonomi kreatif Indonesia yang adil, inklusif, dan berdaya saing global. “Bersama-sama kita wujudkan blockchain sebagai fondasi ekonomi kreatif Indonesia yang berkelas dunia,” tuturnya.
Djoko Kurnijanto menegaskan bahwa Infinity Hackathon merupakan kelanjutan nyata dari kerja sama antara OJK dan Kemenekraf. “Kami berharap program ini dapat terus berlanjut setiap tahun agar Indonesia dapat berperan aktif dalam perkembangan teknologi terbarukan, khususnya blockchain,” ungkapnya.
Dukungan dari Developer dan Perusahaan Global
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






