Membangun Kesadaran Baru
Sudah saatnya kita mengganti logika lama yang menyalahkan perempuan, menjadi logika baru yang menuntut tanggung jawab laki-laki. Pakaian perempuan bukan alasan untuk melegitimasi perilaku tidak pantas. Pelecehan harus dilihat sebagai tindakan yang salah— tidak peduli seperti apa pakaian korban.
Perempuan berhak atas tubuhnya. Mereka boleh memilih berpakaian seperti apa pun tanpa harus khawatir dilecehkan. Laki-laki juga punya tanggung jawab penuh atas bagaimana mereka memperlakukan orang lain. Kontrol diri bukan pilihan, tapi kewajiban.
Saatnya Berhenti Menyalahkan Korban
Pelecehan seksual adalah tindakan sadar, bukan reaksi naluriah tak terkendali. Maka, menyalahkan pakaian perempuan sama saja dengan membiarkan pelaku lepas dari tanggung jawab. Kalaupun ada laki-laki yang “gila” saat melihat pakaian terbuka, itu bukan karena pakaiannya, tapi karena pikiran dan kontrol dirinya sendiri yang bermasalah.
Perempuan berpakaian terbuka tidak otomatis mengundang pelecehan, sama seperti seseorang tidak mengundang pencurian hanya karena membawa tas bagus. Hak untuk merasa aman adalah hak semua orang — tidak peduli seperti apa cara mereka berpakaian. Jadi, sebelum melontarkan kalimat “Ya wajar cowok tergoda”, coba balikkan pertanyaannya, kenapa perilaku cowok yang salah justru dimaklumi? Sudah saatnya kita berhenti membalikkan logika dan mulai menempatkan tanggung jawab pada tempatnya di tangan pelaku.






