Institut Kesehatan dan Teknologi (IKT) Akademi Kebidanan (Akbid) Buton Raya, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, semakin menegaskan diri sebagai salah satu perguruan tinggi kesehatan terbaik di kawasannya. Berlokasi di Jl. Latsitarda No. 17, Kelurahan Lamangga, kampus ini dikenal dengan program pendidikan yang berkualitas, fasilitas memadai, dan suasana akademik yang kondusif.
Program Studi D3 Kebidanan IKT Akbid Buton Raya menjadi sorotan utama setelah meraih akreditasi Baik Sekali (B), satu-satunya di Kota Baubau. Pengakuan ini memperlihatkan mutu pendidikan kebidanan yang dihadirkan kampus tersebut. Rektor IKT Akbid Buton Raya, La Ode Muhammad Irwin Syawal, S.S., M.Hum., menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya ingin menghasilkan lulusan dengan keterampilan akademis, tetapi juga pribadi yang berintegritas, peduli sosial, dan profesional.
“Kami ingin lulusan IKT Akbid Buton Raya dikenal bukan hanya karena keterampilan akademiknya, tetapi juga karena integritas, kepedulian sosial, dan kemampuan profesional yang mereka miliki. Inilah yang membuat kami bangga, karena kampus ini mampu melahirkan generasi kesehatan yang berdaya saing tinggi,” ujar Irwin seperti dikutip dari RRI.
Kebanggaan ini juga dirasakan langsung oleh mahasiswa. Angelia, salah satu mahasiswi, menuturkan pengalaman positifnya. “Suasana belajarnya nyaman, dosennya membimbing dengan sabar, dan kami didorong untuk tidak hanya cerdas di bidang teori tetapi juga kuat dalam praktik. Rasanya kami benar-benar dipersiapkan untuk masa depan. Saya bangga bisa menjadi bagian dari kampus ini,” katanya.
Di tengah pencapaian tersebut, IKT Buton Raya sempat diterpa isu terkait dugaan pungutan liar pada penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Menanggapi hal itu, Rektor La Ode Muhammad Irwin Syawal membantah adanya praktik pemotongan bantuan.
“Alangkah baiknya memang saya klarifikasi saja, karena kalau misalnya masih dalam bentuk isu, kami sejauh ini belum ada dan memang tidak pernah ada,” tegas Irwin.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
