Agenda bergengsi ini akan diselenggarakan pada 27–29 Oktober 2025 di Kampus Undana, Kupang. Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (24/10), pihak FISIP menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu momentum akademik terbesar tahun ini. Acara berskala internasional ini akan menghadirkan akademisi dan praktisi dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Finlandia, Filipina, Thailand, Timor Leste, serta sejumlah perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Mengusung tema “Indigenous Public Administration: Bridging Tradition, Innovation, and Governance for a World-Class Public Sector,” konferensi ini berupaya menggabungkan nilai-nilai kearifan lokal dengan inovasi global dalam tata kelola pemerintahan modern.
Selama tiga hari, peserta akan mengikuti berbagai sesi akademik, lokakarya, kompetisi menulis dan video untuk mahasiswa, hingga rapat asosiasi profesi. Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan pameran UMKM lokal, sebagai bentuk nyata sinergi antara dunia akademik dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pemerintah Provinsi NTT menyambut positif kegiatan ini, menilai konferensi tersebut sebagai peluang strategis untuk memperkenalkan potensi daerah ke kancah internasional serta memperluas jejaring kerja sama antar lembaga. Kedua peristiwa ini, yaitu kelulusan Johni Asadoma dan penyelenggaraan IAPA 2025, mencerminkan semangat Undana dalam memperkuat posisi Nusa Tenggara Timur sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan publik berbasis riset.
Langkah ini juga menunjukkan bagaimana dunia akademik dapat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mencetak sumber daya manusia unggul yang siap menjawab tantangan zaman.






