
BANDUNG, KabarKampus – ARS University kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan ekonomi lokal melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Bersama dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi serta Program Studi Ilmu Komunikasi, kampus ini menyelenggarakan pelatihan untuk pelaku UMKM di Kampung Sekerendeu, Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Senin (25/11).
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Model Komunikasi Bisnis dan Akuntansi dalam Membangun Kemitraan Berkelanjutan dengan Pelaku UMKM” dan diikuti puluhan pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha di Kabupaten Bandung. Ketua Tim PKM, Nila Nurlimah, menjelaskan bahwa tantangan utama UMKM saat ini bukan hanya soal penjualan, tetapi juga kemampuan menjalin kepercayaan dan kemitraan jangka panjang dengan berbagai pihak.
“Komunikasi yang efektif bukan hanya sekadar berbicara, tetapi bagaimana informasi keuangan disampaikan secara jujur dan mudah dipahami, sehingga menciptakan landasan kuat untuk menjalin kemitraan yang berkelanjutan, baik dengan supplier maupun investor,” ujar Nila dalam rilis yang diedarkannya.
Pelatihan kemudian dilanjutkan dalam bentuk workshop intensif mengenai komunikasi bisnis, pembuatan proposal usaha, hingga pengelolaan akuntansi. Narasumber utama, Feti Fatimah Maulyan, memaparkan pentingnya inovasi dalam komunikasi pemasaran, terutama untuk menjangkau generasi muda yang kini menjadi pasar potensial.
“Model Komunikasi Bisnis Inovatif berarti tidak lagi menggunakan cara-cara lama yang kaku, tapi memanfaatkan teknologi, tren, dan kreativitas inovatif yang mengedepankan elemen visual untuk mencapai tujuan bisnis. Model komunikasi bisnis saat ini bersifat dua arah, lebih cepat dan personal. Hal ini direalisasikan dengan memanfaatkan media sosial, seperti promosi produk melalui video pendek di tiktok, live shopping, storytelling, atau format interaktif lainnya, sehingga UMKM tidak tertinggal dan selalu terlihat relevan di mata konsumen muda,” ungkap Feti.
Menurutnya, media sosial dapat menjadi alat pemasaran efektif apabila dikelola dengan pendekatan dua arah, cepat, dan personal. Materi berikutnya disampaikan oleh Novi Nurcahyani, yang menekankan pentingnya penyusunan proposal dan presentasi bisnis yang persuasif.
Ia juga menegaskan bahwa tampilan dan cara penyampaian proposal sangat menentukan kepercayaan calon investor atau mitra. “Prinsip dasar proposal persuasif modelnya adalah ‘SO-SA-KU’, artinya proposal harus menawarkan solusi, keuangan yang disajikan harus akuntabel, keuntungan harus bisa kembali modal, dan harus menawarkan bisnis yang unik,” jelas Novi.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






