More

    Dukungan Publik untuk Miss Palestine dan Kontroversi Miss Israel

    Miss Universe Palestine Nadeen Ayoub. (Foto: en.royanews.tv)

    Ajang Miss Universe 2025 semakin menjadi sorotan setelah dua isu besar mencuri perhatian publik, yaitu dukungan terbuka dari supermodel Bella Hadid kepada Miss Palestine, Nadeen Ayoub, serta viralnya video yang menampilkan dugaan tatapan sinis dari Miss Israel, Melanie Shiraz. 

    Kedua hal tersebut berlangsung di tengah meningkatnya eskalasi konflik Israel–Palestina, sehingga reaksi publik pun menguat secara emosional. Bella Hadid, supermodel keturunan Palestina, kembali menegaskan dukungannya terhadap isu-isu Palestina dengan memberikan dukungan penuh kepada Miss Palestine 2025, Nadeen Ayoub. Melalui Instagram Stories, Hadid menuliskan, “im voting for @nadeen.m.ayoub!!!!!”

    Voting Miss Universe 2025 telah resmi dibuka melalui aplikasi Zetrix, yang menyediakan tiga kategori penilaian berbasis suara publik:

    - Advertisement -

    1. Top 30 – kontribusi publik 10 persen

    2. Beyond the Crown – kontribusi publik 50 persen

    3. Most Beautiful People – kontribusi publik 50 persen

    Pendukung dapat memperoleh tiket voting gratis dengan menonton iklan atau membeli tiket untuk melewati iklan. Dengan jumlah voting yang tidak dibatasi, para pendukung Ayoub berkesempatan memperkuat peluangnya melaju di kompetisi internasional ini. Periode voting untuk kompetisi global Miss Universe 2025 ini berlangsung hingga sekitar tanggal 20 November 2025 (atau 21 November 2025, tergantung zona waktu). 

    Di sisi lain, suasana kompetisi memanas setelah sebuah video dari acara pra-kontes di Bangkok menjadi viral. Banyak warganet menilai klip itu menunjukkan Melanie Shiraz memberikan “bombastic side eye” kepada Nadeen Ayoub. Publik pro-Palestina dengan cepat memenuhi kolom komentar Shiraz dengan kecaman, bahkan menyematkan julukan seperti “Miss Genocide” dan slogan “Free Palestine”.

    Namun, Melanie Shiraz membantah keras tuduhan tersebut. Dalam wawancara bersama The Post, ia mengatakan video itu telah direkayasa. “Itu adalah konten yang disensasikan, sengaja menyesatkan, diubah, atau tidak lengkap,” ujar Shiraz, “Saya harus menambah pengamanan ekstra hanya karena video itu.” tambahnya.

    Menurutnya, sudut pengambilan gambar yang beredar membuat seolah-olah ia sedang menatap Ayoub, padahal ia berdiri agak jauh di belakang. “Saya melihat seorang fotografer mengarahkan kamera ke kami. Ternyata sudut bidikannya membuat seolah-olah saya sedang melihat ke dia, padahal tidak,” jelasnya.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here