More

    Kisah Dosen Unram, Minimnya Apresiasi terhadap Akademisi

    Akademisi lulusan Monash University tersebut juga menjelaskan bahwa ia tidak meminta honor setara influencer, tetapi berharap adanya penghargaan yang layak terhadap narasumber dengan latar belakang akademis, terutama ketika tema yang dibahas relevan dengan keahliannya.

    Kritik dari dosen kelahiran 1986 yang juga pendiri Jage Kastare Foundation ini kemudian viral, memicu respons beragam dari warganet. Banyak yang menyatakan dukungan karena melihat isu ini sebagai gambaran nyata kurangnya apresiasi terhadap akademisi, sementara sebagian lainnya menilai persoalan tersebut bisa diantisipasi jika honor dinegosiasi sejak awal.

    Terlepas dari perdebatan tersebut, Ahmad menyampaikan bahwa kritiknya bertujuan memberi pelajaran bagi mahasiswa dan penyelenggara acara, sekaligus mengingatkan pentingnya menghargai profesional pendidikan. Ia juga menegaskan bahwa ia tetap bersedia menjadi narasumber tanpa bayaran jika acara yang diikuti bersifat amal dan memiliki tujuan sosial yang jelas.

    - Advertisement -

    Isu ini memperlihatkan bahwa dunia kampus masih perlu membenahi cara menghargai kompetensi akademik. Viral atau tidak, kritik Ahmad menjadi refleksi penting bagi mahasiswa, organisasi kampus, maupun penyelenggara acara profesional bahwa ilmu dan waktu para akademisi bukan sekadar formalitas dalam rundown acara, melainkan investasi pengetahuan yang patut diapresiasi dengan layak.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here