
Namun tragedi yang dialami masyarakat Palestina terus berlangsung. Menurut Komite Olimpiade Palestina dan Federasi Sepak Bola Palestina, sejak 7 Oktober 2023 hingga Juli 2024 tercatat sekitar 400 atlet Palestina meninggal, 245 di antaranya pemain sepak bola termasuk 69 anak-anak dan 176 pemuda.
Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah seiring berlangsungnya perang. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan bahwa sejak Oktober 2023 lebih dari 69.000 orang tewas dan 170.600 lainnya terluka akibat serangan Israel.
Rangkaian pertandingan solidaritas ini mencerminkan satu hal, yaitu olahraga, terutama sepak bola, memiliki kekuatan untuk menyuarakan kemanusiaan. Di tengah konflik yang memakan banyak korban, lapangan hijau menjadi tempat di mana pesan perdamaian, penghargaan terhadap hak hidup, dan solidaritas global dapat bergema lebih lantang.
Melalui sorakan penonton, aksi simbolis suporter, hingga pesan dari tokoh besar seperti Pep Guardiola, dunia kembali diingatkan bahwa tragedi kemanusiaan di Palestina membutuhkan perhatian, dukungan, dan dorongan nyata menuju perdamaian.






