Profesi Unik di Balik Google Maps
Di tengah peningkatan teknologi ini, ada pula profesi menarik yang sedang ramai dibicarakan di media sosial, yaitu petugas Google Maps Street View versi jalan kaki. Pekerjaan ini bukan sekadar jalan-jalan biasa. Para petugas bertugas merekam dan memotret lingkungan dari sudut pandang pejalan kaki menggunakan perangkat khusus bernama Trekker dengan ransel besar berisi kamera 360° dan GPS.
Mereka menjelajahi lokasi-lokasi yang sulit dijangkau kendaraan, seperti gang sempit, taman kota, jembatan penyeberangan, hingga area wisata pejalan kaki. Hasil rekaman mereka kemudian digunakan untuk memperbarui tampilan Street View, agar pengguna bisa menjelajahi berbagai tempat secara virtual dengan lebih akurat dan mutakhir.
Menurut berbagai sumber, penghasilan petugas Street View versi jalan kaki ini bisa mencapai Rp3 juta per hari atau sekitar Rp66 juta per bulan, tergantung durasi dan wilayah kerja. Bagi yang tertarik mencoba, caranya cukup mudah. Calon pemandu lokal bisa mendaftar melalui laman Local Guides Google Maps, mengisi domisili, menyetujui persyaratan, lalu mulai mengunggah video atau foto untuk mendapatkan poin kontribusi.
Kehadiran fitur berbasis AI di Google Maps sekaligus membuka peluang baru di dunia digital. Di satu sisi, teknologi membuat navigasi semakin cerdas dan ramah pengguna. Di sisi lain, tercipta lapangan kerja baru berbasis data dan eksplorasi lingkungan.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana teknologi tidak hanya menggantikan peran manusia, tetapi juga menciptakan ruang kolaborasi baru antara manusia dan mesin. Google Maps menjadi contoh nyata bagaimana kecerdasan buatan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna, sekaligus memperkaya pengalaman menjelajahi dunia secara digital maupun nyata.
Apakah kamu termasuk yang tertarik mencoba fitur barunya, atau malah ingin jadi bagian dari tim penjelajah dunia versi Google?






