More

    SMAN 72 Jadi Alarm Keras Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru BK

    Program Teman Sebaya

    Selain memperkuat peran guru, Kemendikdasmen juga sedang menyiapkan Program Teman Sebaya yang memungkinkan siswa untuk saling mendukung secara emosional di lingkungan sekolah. “Insya Allah akan kita mulai di akhir tahun ini. Pendekatannya peer-to-peer, jadi siswa tidak hanya jadi subjek penerima perhatian, tapi juga berperan sebagai pendamping bagi teman-temannya,” kata Rusprita.

    Siswa yang terlibat akan dilatih menjadi “duta sekolah” yang mampu memberikan dukungan psikologis awal bagi teman-temannya yang sedang mengalami masalah. Mereka akan dibekali kemampuan mendengarkan, berkomunikasi secara asertif, dan mengenali tanda-tanda stres di lingkungan sekitarnya.

    - Advertisement -

    “Kami melihat, banyak siswa justru lebih nyaman bercerita ke teman dibandingkan orang tua atau guru. Karena itu, mereka akan menjadi jembatan psikologis antara murid dan sekolah,” ujarnya.

    Staf Khusus Mendikdasmen, Arif Jamali Muis, MPd, menambahkan bahwa implementasi program ini akan melibatkan berbagai organisasi pelajar seperti IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama). Para calon duta Teman Sebaya akan mendapat pelatihan langsung di sekolah masing-masing, dengan regulasi yang saat ini tengah digodok oleh kementerian.

    Sementara itu, Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Roberto Gomgom Manorang Pasaribu, membeberkan hasil rekaman CCTV yang merekam aktivitas pelaku sebelum ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta. Dalam rekaman, pelaku terlihat datang ke sekolah pukul 06.28 WIB dengan mengenakan seragam dan membawa dua tas. 

    Ia sempat berpapasan dengan seorang guru sebelum akhirnya memasuki masjid sekolah. Menjelang waktu salat zuhur, pelaku kembali terlihat membawa senjata mainan dan mengarah ke area masjid. Beberapa detik kemudian, cahaya merah tampak dari dalam masjid disusul ledakan yang menimbulkan asap putih tebal.

    Kasus ini menegaskan betapa pentingnya dukungan sosial dan empati di lingkungan sekolah. Rasa kesepian, tekanan akademik, serta kurangnya ruang aman untuk berbagi dapat berujung pada perilaku ekstrem jika tidak ditangani sejak dini.

    Melalui pelatihan guru BK dan program Teman Sebaya, Kemendikdasmen berharap sekolah dapat menjadi tempat tumbuh yang sehat secara mental dan emosional, di mana setiap siswa merasa didengar, dihargai, dan memiliki teman untuk berbagi cerita.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here