
CIPUTAT, KabarKampus – Maraknya persoalan kepemudaan, derasnya pertukaran informasi, serta semakin kompleksnya tantangan moral dan sosial mendorong kader-kader muda Muhammadiyah untuk menghadirkan ruang dialog yang lebih hidup dan mencerahkan.
Gelaran Ngopi Bermisi (Ngobrol Pemuda Inspiratif) lahir sebagai upaya menghadirkan obrolan santai bernilai dakwah kemajuan, dan akan terselenggara pada Selasa, 25 November 2025, pukul 20.00–23.00 WIB di Warkop Bersahaja, Ciputat Timur.
Forum ini menyasar anak muda yang ingin berbincang, berstrategi, dan mengolah gagasan tanpa kehilangan etika bermusyawarah.
Tema “Social Movement 5.0: Dari Wacana ke Perubahan Nyata” menjadi fondasi utama diskusi. Fokus utamanya menggugah pemuda agar tidak berhenti pada argumentasi, tetapi berani mengambil peran strategis guna memajukan lingkungan sekitar.
Lingkungan urban seperti Ciputat memiliki dinamika yang cepat: isu sosial, literasi digital, pendidikan, hingga tantangan moral yang memerlukan kesiapsiagaan intelektual. Melalui forum ini, kader muda Muhammadiyah berupaya memperkuat peran pemuda sebagai tulang punggung gerakan keumatan yang adaptif sekaligus berkemajuan.
Tiga pembicara utama yang dihadirkan merupakan lulusan terbaik Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta kader muda yang tumbuh dalam kultur intelektual dan etos gerakan Persyarikatan. Sosok pertama, Muhammad Hilmi Zuhdi, dikenal melalui gagasannya di komunitas Muda Bersabda.
Pengalamannya mengolah isu kemanusiaan menjadi narasi digital yang menyentuh publik menjadi modal besar untuk mengajak pemuda memahami pentingnya dakwah yang membumi. Perspektifnya akan mengurai bagaimana literasi digital dapat diarahkan menjadi alat penggerak perubahan moral dan sosial.
Nama kedua, Nirwan Dwi Putra, hadir sebagai Ketua TIDAR Ciputat Timur sekaligus kader yang ditempa melalui berbagai program kepemudaan Muhammadiyah.
Pengalamannya mendampingi komunitas akar rumput memperlihatkan bahwa kepemimpinan tidak semata jabatan, tetapi kesediaan tampil ketika umat membutuhkan. Materi yang dibawakan menekankan arti penting kolaborasi, jejaring, dan ketangguhan kerja kolektif sejalan dengan prinsip fastabiqul khairat yang ditegaskan Persyarikatan.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






