Narasi akademis akan diperkaya oleh Yusrandy Rumuar, kader muda sekaligus dosen muda UMJ yang menaruh perhatian pada perubahan sosial dan identitas pemuda Muslim di era kontemporer.
Pandangannya menguatkan peran perguruan tinggi Muhammadiyah sebagai pusat produksi gagasan, tempat kader dilatih membaca zaman dan merespons tantangan dengan kecermatan intelektual. Kehadiran Yusrandy menjadi jembatan antara analisis akademis dan praktik lapangan yang relevan bagi peserta.
Pemilihan warkop sebagai ruang diskusi membawa pesan bahwa dakwah kemajuan tidak harus kaku dan formal. Suasana egaliter memudahkan peserta untuk berbagi kisah, membangun rasa percaya, serta menyatukan ide tanpa sekat senioritas.
Banyak gagasan besar dalam sejarah gerakan justru tumbuh dari percakapan sederhana dan forum ini mencoba merawat tradisi itu dengan menempatkan dialog sebagai titik temu gagasan dan keberanian.
Harapan besar menyertai terselenggaranya Ngopi Bermisi. Forum ini diharapkan menjadi jembatan bagi komunitas, mahasiswa, dan kader muda untuk memaknai kembali peran mereka sebagai penggerak perubahan.
Suara tiap peserta dipandang berharga, karena gerakan kemajuan Muhammadiyah selalu tumbuh dari partisipasi kolektif. Keterlibatan pemuda menjadi bukti bahwa estafet kepemimpinan terus berjalan dan konsisten menjawab kebutuhan masyarakat.
Keterbatasan kuota membuat panitia mendorong peserta untuk hadir lebih awal. Gelaran Ngopi Bermisi terbuka bagi siapa pun yang ingin berkontribusi melalui dialog bermakna, memperkuat komitmen gerakan dakwah kultural, serta ikut meneguhkan langkah-langkah kecil menuju perubahan sosial yang lebih luas dan berkelanjutan.
