More

    Anak Buruh Angkut dari Bantul Tembus 8 Kampus Dunia

    Untuk sekolah luar negeri, ia mendapatkan informasi dari sekolah soal Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Persiapan. Dengan BIM Persiapan, ia bisa memperoleh pembelajaran gratis untuk belajar IELTS, SAT, summer program, dan sebagainya untuk mempersiapkan diri kuliah ke luar negeri. 

    Kemudian biaya untuk tes IELTS, SAT, hingga mendaftar ke 4 kampus dari 4 benua berbeda juga bisa gratis. “Ternyata pas di sini, saya tahu banyak sekali kesempatan yang bisa diambil ketika jeli. Dengan melihat banyak kesempatan, ada banyak cara untuk menuju hal tersebut. Dulu kelas X, saya ada informasi soal Beasiswa Indonesia Maju karena sekolah memberikan informasi soal hal tersebut, saya daftar BIM Persiapan dan alhamdulillah diterima sehingga bisa prepare dengan baik,” kata dia.

    Alasannya mengambil Jurusan Teknik Pertambangan karena ia menyukai dunia lingkungan dan tertarik untuk mengenali sumber daya mineral serta ingin berkontribusi dengan dunia tersebut di Indonesia. “Selama ini kan banyak isu dunia pertambangan di Indonesia dikuasai luar negeri bahkan ada ilegal, nah, padahal Indonesia kaya sekali tapi kita belum memanfaatkan dengan maksimal. Bahkan yang memanfaatkan orang luar negeri atau orang ada yang tidak ada izinnya. Berarti itu merugikan negara. Akhirnya saya tertarik untuk belajar di situ dan kedepannya mengembangkan,” kata dia.

    - Advertisement -

    Sementara itu, guru pendamping atau PIC Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) SMA Pradita Dirgantara Boyolali, Isnaini Rohayati, mengatakan ada 54 siswa SMA Pradita Dirgantara yang mendapatkan Letter of Acceptance untuk berkuliah luar negeri. Namun, baru 50 siswa yang berhasil mendapatkan beasiswa melanjutkan studi.

    Ia menjelaskan lima siswa lain masih menunggu untuk pengumuman beasiswa studi lanjut ke luar negeri pada Juni 2025. Isna berharap kelima siswa tersebut juga mampu mendapatkan beasiswa untuk lanjut studi ke luar negeri. Isna menyampaikan masing-masing peminatan studi lanjut siswa ada guru penanggung jawabnya. 

    Baik anak yang ingin kuliah di luar negeri, di dalam negeri, kedinasan, hingga TNI/Polri akan mendapatkan bimbingan. “Jadi kami tidak mau anak tidak siap ketika kesempatan ada. Kami menyiapkan anak-anak sedini mungkin. Ada pendampingan masing-masing peminatan dan eksposur yang tinggi ke anak soal informasi, syarat apa saja, benefitnya apa dan sebagainya,” kata dia.

    Banyak orang yang menjadikan faktor ekonomi sebagai alasan tidak menginjak pendidikan. Namun Wulan berhasil membuktikan dengan semangat yang tinggi, dirinya mampu melanjutkan pendidikan di luar negeri meskipun ekonomi keluarganya jauh dari kata mapan.

    Bisa bersekolah dan melanjutkan pendidikan di luar negeri adalah mimpi kebanyakan orang. Bukan karena instansi pendidikan di Indonesia buruk semua, namun punya gelar dari universitas luar negeri tentu lebih bergengsi.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here