Bagaimana di Indonesia?
Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Taufiq R Abdullah kebijakan seperti di Tiongkok itu bisa jadi inspirasi bagi pemerintah Indonesia untuk lebih aktif dalam menciptakan ruang digital yang sehat.
“Memang diperlukan regulasi yang bisa memproteksi masyarakat dari pengaruh informasi yang tidak sehat. Perlindungan terhadap publik dari konten sampah atau tidak bermutu adalah bentuk nyata tanggung jawab negara terhadap literasi digital warganya,” ujar Taufik seperti dikutip dari Media Indonesia (12/11).
Ia menegaskan bahwa pengaturan terhadap media sosial bukan berarti membatasi kebebasan berekspresi, tapi justru melindungi masyarakat agar mendapat informasi yang kredibel dan bermanfaat.
“Langkah ini juga dapat memperkuat ekosistem literasi digital nasional, memastikan bahwa ruang digital Indonesia tidak dipenuhi oleh ‘konten sampah’ yang hanya mengejar sensasi tanpa nilai pengetahuan memadai,” tambahnya.
Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, mahasiswa berada di posisi penting karena mereka bukan hanya konsumen informasi, tapi juga kreator konten. Tantangannya, bagaimana bisa tetap kreatif tanpa ikut terjebak dalam tren yang menyesatkan atau toxic?
Kuncinya ada di literasi digital. Mahasiswa perlu lebih kritis dalam membaca sumber berita, memahami konteks sebelum menyebarkan informasi, dan menilai dampak sosial dari konten yang mereka buat. Selain itu, dunia digital bisa jadi ladang peluang, mulai dari membangun personal branding, jualan online, sampai bikin karya kreatif yang berdampak positif.
Tapi, semua itu butuh kesadaran etika dan tanggung jawab digital agar tidak sekadar ikut-ikutan tren. Langkah-langkah kecil bisa dimulai dari hal sederhana, seperti verifikasi sebelum share, gunakan platform digital untuk belajar hal baru, dan dukung konten yang membawa nilai positif.
Di era digital ini, mahasiswa bukan hanya penerima informasi, tapi juga agen perubahan yang bisa membentuk arah ekosistem media sosial. Dengan literasi digital yang kuat, generasi muda bisa menjadi penjaga ruang maya agar tetap sehat, beretika, dan bermanfaat.






