Bantuan yang Tak Hanya Bersifat Material
Erix, kerabat yang mendampingi Olivia di Bandung, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kepedulian UPI. “UPI tidak hanya membantu secara finansial, tetapi juga memulihkan mental Olivia. Kami sangat berterima kasih atas kunjungan pimpinan UPI pada hari-hari pertama setelah kejadian,” ujarnya seperti dikutip dari Medcom.
Ia menambahkan bahwa Olivia merupakan anak bungsu dari enam bersaudara dan menjadi satu-satunya anggota keluarga yang berhasil masuk perguruan tinggi. Karena itu, keberlanjutan pendidikannya sangat bermakna bagi keluarga. “Satu minggu setelah musibah, Olivia sudah kembali kuliah. Harapan kami ia bisa menyelesaikan pendidikannya dengan baik,” katanya.
Tak hanya fokus pada Olivia, UPI juga melakukan asesmen terhadap mahasiswa lain yang terdampak bencana di Sumatera guna memastikan bantuan disalurkan secara adil berdasarkan tingkat kebutuhan masing-masing. Menurut Didi, kampus memiliki tanggung jawab moral untuk hadir dalam situasi krisis yang dialami mahasiswa.
Perguruan tinggi, katanya, bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga institusi yang menjalankan fungsi humanis. Selain dukungan bagi mahasiswa terdampak, UPI juga menggelar penggalangan dana untuk korban banjir dan longsor di Sumatera.
Hingga 7 Desember 2025, donasi yang terkumpul telah mencapai Rp124.349.418, dengan target Rp200 juta sebelum penutupan penggalangan pada 14 Desember. Bantuan tersebut rencananya akan disalurkan dalam bentuk dukungan logistik, pendanaan, serta bantuan teknis kebencanaan.
Untuk mempercepat distribusi, UPI mengaktifkan posko lapangan melalui jaringan perguruan tinggi mitra di empat provinsi di Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Negeri Medan.
