Ahmad Fauzan Sazli
Yose Rizal, Direktur PoliticalWave.com memaparkan hasil pantauan mereka mengenai hasil pembicaraan politik di media sosial, Jakarta, (16/01/2013).
JAKARTA, KabarKampus, PoliticalWave.com memaparkan hasil pemantauan dan analisa percakapan politik di media sosial terhadap calon presiden yang akan berlaga pada tahun 2014. Berdasarkan pemantauan PoliticalWave dari 01 Oktober – 31 Desember 2012, kandidat yang paling banyak dibicarakan negatif oleh netizen atau pengguna media sosial adalah Aburizal Bakrie, disusul oleh Dahlan Iskan pada peringkat kedua, dan Anas Urbaningrum pada peringkat ketiga.
Adapun hal negatif mengenai Aburizal Bakrie adalah masalah lumpur lapindo, grup usaha dililit hutang, politisasi sepak bila Indonesia, kasus pajak, kasus bakri life, elektabilitas rendah, harus mencontoh kepemimpinan JK, Iklan di TV dengan Jargon ‘Sahabat ARB’, kasus dengan Rothschild, hilang di survei LSI, dan JK lebih bagus.
Sedangkan Dahlan Iskan adalah soal, kerugian PLN, somasi PAN, ceroboh melaporkan anggota DPR, senang eksis di Media, pecitraan lebay, diperingatkan oleh SBY, dan dinilai lecehkan DPR. Dan hal negatif yang banyak dibicarakan Anas Urbaningrum adalah soal kasus dugaan suap wisma atlet Sea Games 2011, diduga kuat otak dari korupsi di Kemenpora, Anas tidak cocok jadi presiden/Capres, politisi muda populer tapi tidak disukai, citra negatif bagi demokrat.
Tak semua yang diperbincagkan netizen adalah hal negatif. Ada hal positif yang dibicarakan netizen mengenai mereka. Seperti Aburizal Bakrie, hal positif yang dibicarakan adalah silaturahmi dengan Habibie di Jerman dan siapkan kursi Caleg untuk politisi populer. Begitupun Dahlan Iskan, hal positif yang dibicarakan netizen adalah mengendarai mobil sendiri, menolak uang kantor dan mobil dinas, membuang kursi loket tol dan menggratiskan jalan tol, dan sebagainya. Sedangkan untuk Anas hal positif yang dibicarakan adalah sebagai ketua umum partai Demokrat mengalahkan Andi Malaranggeng.
Untuk trend percakapan pada kuartal tersebut, Aburizal Bakrie adalah tokoh yang paling banyak dibicarakan di media sosial dengan jumlah 28.145.609 netizen, disusul oleh Prabowo dengan jumlah 22.304.681 netizen, dan Mahfud MD dengan jumlah 22.180.263 netizens.
Pemantauan itu dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif di media sosial seperti Facebook, Twitter, Blog, OnlineNews, Online Forum, dan You Tube. []