Frino Bariarcianur
JATINANGOR, KabarKampus- Mengikuti ajang Simulasi Sidang PBB ke-59 tahun 2013 di Boston delegasi Indonesia dari Universitas Padjajaran (Unpad) akan kenakan batik dan kebaya.
“Nanti di sana kan ada malam budaya, semacam welcoming party, bertemunya para delegasi dari seluruh dunia. Untuk menunjukkan kami dari Indonesia, kami akan mengenakan batik dan kebaya,” kata Fadhlya Chandra Kirana, salah satu delegasi Simulasi Sidang PBB, mahasiswa Unpad, saat dihubungi KabarKampus, Jumat (01/02/2013).
Menurut Fadhlya, dalam Simulasi Sidang PBB atau lebih dikenal dengan Harvard National Model United Nations (HNMUN), setiap delegasi diberikan kesempatan untuk merepresentasikan negara aslinya. “Sudah menjadi tradisi mahasiswa Indonesia untuk mengenakan batik dan kebaya di forum internasional. Pilihan kami pada batik dan kebaya karena pakaian tersebut bisa mempresentasikan identitas Indonesia,” kata Fadhlya.
Sebelum terpilih sebagai delegasi, Fadhlya harus mengikuti sejumlah seleksi. Diantaranya harus membuat tulisan esai dengan topik-topik: Arab Spring Phenomenon, Pros and Cons of Nuclear Implementation Eurozone Crisi, Access to Knowledge in Developing Countries,Women Security in the Aftermath of War Conflict Kyoto Protocol as the Solution for Climate Change. Setelah itu setiap mahasiswa Unpad harus mempresentasikan tulisan esei, berdiskusi dan wawancara.
Dari seleksi inilah akhirnya ia terpilih.
Sebagai delegasi ia berharap mampu membuktikan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing. “Kami yang tergabung dalam delegasi HNMUN akan menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing secara global dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan internasional.”
Menurut Fadhlya, delegasi Unpad akan dibagi ke dalam komite yang berada di bawah General Assembly PBB, seperti DISEC (Disarmament and International Security), SOCHUM (Social, Humanitarian, and Cultural Committee), Historical General Assembly 1958, hingga Non-Governmental Organizations, seperti WHO dan UNICEF.
Tahun ini merupakan tahun ke-8, UNPAD mengirimkan delegasi untuk HNMUN. Ada 22 mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti ajang bergengsi yang diselenggarakan di Boston, Amerika Serikat, pada tanggal 14-17 Februari 2013. Mahasiswa Unpad diberi kepercayaan untuk mewakili negara Argentina dan Liechtenstein.
Mahasiswa Unpad yang menjadi delegasi itu adalah Fattah Gyasi Tamtanus (Teknik Industri Pertanian), Talitha Wibisono (Pertanian), Annisa Sri Bakara (Fikom), Fadhlya Chandra Kirana (Fikom), Tika Karamita (Fikom), Adri Chairulfatah (Ekonomi dan Bisnis), Astary Adyahardiyanti (Ekonomi dan Bisnis), Erlitan Jane Permatasari (Ekonomi dan Bisnis), Hafizah (Ekonomi dan Bisnis), Zahra Noor Arifin P (Ekonomi dan Bisnis), Aldy Primanda (Ekonomi dan Bisnis), Annisa Fauzia (Hukum).
Dyah Ayu Ariyanti (Hukum), Femilia Heidyanti (Hukum), Jeremia Lumbantobing (Hukum), Matheace Ramaputra (Hukum), Mawaddi Lubby (Hukum), Steffi Susyanti F. H. (Hukum), Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (Hukum), Satria Parama-artha (Psikologi), dan Alfian Nur Ahmad (Ilmu Sosial & Ilmu Politik).
“HNMUN bukan hanya menjadi batu loncatan sarana melatih kemampuan diplomatis dan Bahasa Inggris, tetapi juga ajang persahabatan dan tukar kebudayaan antarnegara,” ungkap Fadhlya.
Sukses ya kaka! []