Frino Bariarcianur
SURABAYA, KabarKampus-Demo ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya tidak membuat Rektor Abd A’la benci. Ia tetap menganggap mahasiswa sebagai anak-anaknya sendiri.
“Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa akan kami perbaiki. Saya sendiri sudah berjanji untuk mengembangkan IAIN Sunan Ampel,” ujar Abd Ala, Kamis (07/03/2013).
Saat disinggung sejumlah wartawan Surabaya mengenai 27 mahasiswa yang diamankan pihak Polrestabes Surabaya, ia berpendapat, para pelaku pengrusakan harus menjalani proses hukum. “Mahasiswa yang melakukan pengrusakan harus bertanggung jawab.”
Dengan alasan, siapa pun yang melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum harus dikenai sanksi. Proses hukum ini untuk menimbulkan efek jera bagi si pelaku.
Namun Sang Rektor belum memastikan bila mahasiswa ada yang terbukti bersalah akan dikeluarkan dari kampus. “Saya tidak ingin mengeluarkan kebijakan berdasarkan benci dan emosi. Mereka semua adalah anak didik saya yang punya masa depan cerah, ” ujar Abd Ala seperti dilansir SURABAYA.DETIK.COM.
Demo mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya menuntut pihak rektorat agar transparan mengelola dana praktikum dan Pusat Pendampingan Mahasiswa (Puspenma). Demo berakhir bentrok pada hari Rabu (06/03/2013).
Pihak Polrestabes Surabaya turun tangan mengamankan situasi. Mobil water canon pun disiagakan.[]