Ahmad Fauzan Sazli
TEGAL, KabarKampus – Nasib 5 mahasiswa Universitas Pancasakti (UPS) Tegal tidak beruntung. Kritik mereka dianggap telah mencemarkan nama baik kampus.
Desky Danu Aji, Gubernur Mahasiswa Fakultas Ekonomi UPS Tegal tidak habis pikir. Kenapa kritik yang mereka layangkan kepada rektorat dan yayasan malah dianggap mencemarkan nama baik. Ia menganggap sanksi yang diterimanya merupakan pengkebirian intelektual mahasiswa. Ia pun menyayangkan sikap rektorat UPS Tegal.
“Dalam selebaran itu kami hanya ingin kampus kami terbuka kepada masyarakat,” kata Desky kepada KabarKampus melalui telepon, Sabtu (09/03/2013).
Ia dan mahasiswa UPS ingin agar anak muda yang berniat kuliah di kampus UPS Tegal mendapatkan kejelasan. Baik itu kejelasan status kampus dan transparansi dana yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Pancasakti Tegal.
Menurut Desky, pihak yayasan memang seharusnya mengumumkan anggaran dana tersebut kepada masyarakat. “Tranparansi itu bisa lewat papan pengumuman dan sebagainya.”
Setelah selebaran itu dibaca oleh pihak rektorat dan yayasan, mereka dinilai telah mencemarkan nama baik. Isi selebaran dianggap fitnah dan menghasut masyarakat. Kemudian pada hari Jumat (08/03/2013) pihak rektorat mengeluarkan surat keputusan untuk memberikan sanksi.
Tidak tanggung-tanggung, 3 mahasiswa di drop out (DO) dan 2 mahasiswa di skorsing.
Saat ini Desky dan mahasiswa lainnya sedang memperjuangkan nasib mereka. Selain mengajukan keberatan terhadap pihak kampus, mereka juga menggalang solidaritas mahasiswa di seluruh Indonesia.[]