Frino Bariarcianur
JAKARTA, Kabarkampus–Gonjang-ganjing kudeta Presiden SBY kiat mencuat. Di pihak mahasiswa kudeta merupakan jalan yang tepat untuk mengembalikan kejayaan Indonesia. Tapi TNI tak mau ambil resiko.
Lewat pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Pramono Edhie Wibowo menegaskan, isu kudeta hanyalah isu yang dikembangkan. Ia menjamin tidak akan ada yang menjatuhkan Presiden SBY sebelum Pemilu 2014.
Mengutip dari KOMPAS.COM, “Kudeta biasanya memang datang tuduhannya dari tentara, tapi Angkatan Darat tidaklah. Saya sampaikan pada semua yunior, kudeta adalah hal yang tidak baik,” kata Pramono di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013).
Meski belum jelas kebenarannya, SBY langsung memanggil 7 Jenderal TNI ke Istana. Para jenderal itu adalah Letnan Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Jenderal (Purn) Subagyo HS, Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Letjen (Purn) Agus Widjojo, Letjen (Purn) Johny Josephus Lumintang, Letjen (Purn) Sumardi, dan Letjen (Purn) TNI Suaidi Marasabessy.
Sebelumnya SBY bertemu dengan mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto. Pertemuan dengan para jenderal tersebut telah menenangkan SBY. Para Jenderal TNI ini meyakinkan bahwa tidak ada yang akan mengganggu pemerintahan SBY apalagi ingin mengkudeta.
Sementara di pihak mahasiswa menginginkan SBY turun dari jabatannya. Mahasiswa menggalang solidaritas sesama mahasiswa dan juga aktivis. Pada demonstrasi menolak kenaikan BBM beberapa waktu lalu, terlihat jelas bahwa mahasiswa sudah tidak mempercayai SBY lagi sebagai presiden.
“Kami sepakat untuk menghentikan langkah SBY – Boediono sebelum pemilu 2014,” jelas Wenry Anshory Putra, aktivis Front Aksi Mahasiswa Indonesia (FAM-I) kepada KabarKampus.
Para aktivis mahasiswa ini pula tengah menyiapkan perangkat kerja yang diberi nama Dewan Revolusi Mahasiswa Indonesia. Ditambah sokongan dari sejumlah mahasiswa di pelbagai daerah yang akan turun aksi pada tanggal 25 Maret 2013. Isu kudeta semakin ramai dibicarakan.
Benar atau tidak, kita lihat nanti?[]