Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 70 cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menolak laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PB HMI 2010 – 2012. Tak hanya itu mereka juga memecat Noer Fajriensyah sebagai ketum PB HMI.
Dari 191 cabang HMI yang hadir dalam Kongres HMI di Wisma Haji, Bekasi, 70 diantaranya menolak laporan pertanggungjawaban PB HMI 2010-2012. PB HMI dinilai tidak lagi sesuai dengan ruh perjuangan HMI selama ini.
“Mereka menolak dan memecat Farjriensyah karena menganggap Fajri penyebab perpecahan HMI,” kata Cesar Pagar Bukit dari Badko HMI Jawa Barat kepada Kabarkampus, Minggu, (24/03/2013).
Lebih lanjut Cesar menjelaskan dimasa kepengurusan Noer Fajriensyah, tubuh HMI terpecah dua. Terdapat dua ketua umum PB HMI yakni Noer Fajriensyah dan Basri Dodo. Dualisme kepemimpinan itu terkait ketidakpercayaan sejumlah pengurus PB HMI terhadap Fajriensyah.
Melihat ketidakberesan manajemen organisasi, dalam Kongres HMI ke-28 tahun 2013, sebanyak 70 cabang HMI dengan tegas menolak pertanggunjawaban Noer Fajriensyah sebagai Ketum PB HMI. Penolakan itu berdasarkan,“Banyak kebijakan PB HMI yang tidak melibatkan daerah-daerah, perbuatan tidak senonoh terhadap salah satu kader perempuan HMI, dan kunjungan ke Vatikan.”
Selain itu, menurut Cesar pemecatan itu terjadi, karena mereka menyesalkan pertemuan Noer Fajriensyah dengan SBY.
“Pertemuan itu tidak sesuai dengan garis perjuangan HMI, yakni pengabdian berdasarkan Islam dan turut menciptakan masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT,” tegas Cesar.
Cesar berharap di masa mendatang, PB HMI lebih melibatkan daerah dalam mengambil kebijakan. “Kami berharap HMI lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Cesar.
Hingga malam ini kongres masih berlangsung. Sebanyak 121 cabang dari berbagai daerah masih akan memberikan pandangan umum atas LPJ Noer Fajrieansyah.[]