ABC AUSTRALIA NETWORK
Laban Laisila
Komisi Pemberantasan Korupsi resmi menetapkan Mantan Wakil Menteri ESDM yang kini menjabat Kepala Satuan Kerja Khusus, SKK Migas Rudi Rubiandini menjadi tersangka kasus suap.
Wakil Pimpinan KPK, Bambang Widjoyanto mengungkapkan penangkapan Rubi Rubiandini berlangsung Selasa malam (13/8) bersama lima orang lainnya yang diduga terkait dengan kasus suap.
KPK juga menyita barang bukti uang dalam mata uang asing yang diperkirakan lebih dari enam milyar Rupiah.
“Ini adalah jumlah uang yang terbesar disita oleh KPK dalam satu operasi tangkap tangan,” ujar Widjoyanto.
KPK menyita US $600 ribu, masing masing $490 ribu di rumah Rudi Rubiandini di Jakarta dan sisanya disita dari rumah tersangka lainya yang diduga merupakan rekanan pimpinan perusahaan trading migas Kernel Oil.
KPK juga menemukan pecahan uang senilai Sing $127 ribu masih di rumah Rudi.
Barang bukti lainnya yakni satu unit motor mewah baru yang akan diberikan untuk Kepala SKK Migas yang baru saja menjabat sekitar 8 bulan.
“A ke sana menggunakan moge (motor gede) itu dan di dalam motor sudah ada BPKB, jadi paket lengkap rupanya,” ungkap Widjoyanto.
KPK menetapkan tiga dari enam orang yang diperiksa menjadi tersangka setelah pemeriksaan selama lebih dari 12 jam, termasuk Rudi.
Namun KPK belum mengungkap motif dugaan pemberian suap dan kaitannya dengan perusahaan trading migas.
Bukan yang pertama
Aksi KPK menjadikan pejabat eksekutif yang pernah menjabat sebagai pimpinan kementerian di Indonesia menjadi tersangka korupsi bukan sekali ini saja.
Sebelumnya KPK juga telah menetapkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng pada masa jabatan aktifnya karena diduga penyalahgunaan wewenang dalam proyek pembangunan asrama pendidikan olahraga di Bogor, Jawa Barat.
Terkait penangkapan Rudi Rubiandini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung mencopot dan mengganti sementara jabatan Kepala SKK Migas.
Menteri ESDM, Jero Wacik usai membacakan surat Yudhoyono mengaku kaget atas perstiwa penangkapan itu.
Kendati demikian dia memastikan penangkapan Rudi Rubiandini tidak berpengaruh terhadap kinerja dan kerjasama migas dengan asing.
“Saya mengharapkan publik terutama industri migas, baik di Indonesia dan luar negeri tetap firm karena Pemerintah Indonesia tetap komit menudukung industri migas,” katanya.[]
SUMBER : RADIO AUSTRALIA