ABC AUSTRALIA NETWORK
Dewan Keamanan PBB menyerukan agar semua pihak yang berkonflik di Mesir menahan diri, menyusul ancaman Ikhwanul Muslimin yang mengajak warga secara besar besaran turun ke jalan usai shalat Jumat hari ini waktu setempat.
Setelah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB di New York hari ini, Komisioner Tinggi untuk HAM PBB, Navi Pillay serukan agar pihak yang berkonflik menahan diri menghindari bencana berlanjut.
Mantan hakim kejahatan perang itu mengatakan banyaknya jumlah korban tewas menunjukan aksi petugas keamanan yang sangat eksesif dan ekstrim saat menghadapi demonstran.
Semalam pendukung Ikhwanul menyerang dan membakar sebuah gedung pemerintah dekat Kairo setelan pemimpin gerakan itu menginstruksikan simpatisannya turun ke jalan melawan yang disebut “teror” pasukan keamanan.
Ikhwanul juga mengajak masyarakat menuju ke alun-alun kota Ramsis melakukan unjuk kekuatan setelah shalat Jumat waktu setempat degan tajuk seruan “Jumat amarah.”
Namun kekhawatiran akan terjadinya pertumpahan darah meningkat.
Apalagi sejak kementerian dalam negeri menyatakan polisi Mesir akan menggunakan peluru tajam bagi demonstran yang menyerang pasukan keamanan.
Pemerintah Mesir tuduh Obama
Pemerintah Mesir yang didukung oleh pasukan militer menuduh Presiden AS, Obama “mendukung kelompok bersenjata” dengan mengutuk aksi pasukan keamanan.
Pernyataannya sejak bentrokan terjadi, Obama mengatakan: “Kami menyesalkan kekerasan terhadap warga sipil. Kami mendukung hak-hak universal untukmartabat manusia, termasuk hak protes damai..”
Tapi pemerintah Mesir menyampaikan: “Presiden menghargai keprihatinan AS terkait perkembangan di Mesir, tetapi mestinya itu bisa diklarifikasi. Mesir menghadapi aksi terorisme yang ditujukan menyerang instansi pemerintah dan instalasi vital.”
Reaksi dunia
Kemarin, AS membatalkan kerjasama latihan militer dengan Mesir dan menyampaikan kerjasama tidak bisa dilanjutkan merespon pengerahan pasukan bersenjata dalam bentrokan.
AS juga menangguhkan bantuan lebih dari US $ 1 miliar ke Mesir setiap tahun.
Sedangkan para pemimpin Eropa bersama Iran, Qatar, Turki mengecam keras penggunaan kekerasan oleh pemerintah sementara.
Turki telah memanggil duta besarnya dari Kairo untuk membahas perkembangan terkahir perdana menterinya meminta agar PBB menanggani konflik Kairo.
Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr memanggil duta besar Mesir di Canberra untuk mengekspresikan kecaman atas pertumpahan darah di Mesir.
Senator Carr mengatakan kepada ABC World Today bahwa sementara Australia tidak mendukung langkah intervensi internasional di Mesir, bantuan internasional dengan mediasi bisa menjadi pertimbangan.
Total korban tewas menurut Pemerintah Mesir kini mencapai 638 orang, sementara para pendukung Morsi, Ikhwanul Muslimin mengklaim 2000 orang tewas dalam aksi pembubaran demonstran dua hari lalu.[]