Ahmad Fauzan
Jakarta, KabarKampus – Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur menyantuni anak yatim piatu di Kampus Budi Luhur, Jakarta, (20/12). Sebanyak 50 anak yatim piatu dari Pondok Pesantren Modern Jabal Nur hadir pada acara tersebut.
Kegiatan yang diadakan selama dua hari ini , menampilkan pertunjukan Dance, BMX, Skateboard, dan Suffle, serta pameran aneka reptil dari komunitas reptil Tanggerang dan pameran produk daur ulang mahasiswa Budi Luhur.
Ketua acara, Dhika Dharmawan mengatakan, acara yang bertemakan Do We Care ini ingin mempertanyakan kepedulian kita terhadap orang lain. Salah satunya adalah peduli terhadap anak yatim, dan kami peduli kepada anak yatim. Acara ini mengajak dosen dan mahasiswa Universitas Budi Luhur bersatu menyumbangkan sebagian rizkinya untuk anak yatim.
Menurut Dhika uang itu terkumpul tersebut berasal dari sumbangan mahasiswa dan dosen Universitas Budi Luhur, juga dari sumbangan penonton pertunjukan BMX, Dance, Skateboarding, dan sebagainya.
“Saya juga menggugah mahasiswa yang biasa gonta ganti motor dan bisa beli sepatu seharga 1 juta menyisihkan uangnya untuk anak yatim,” tutur Dhika.
Dalam Tausiahnya KH. Muhammad Luthfi mengajak peduli kepada sesama, terutama kepada anak yatim piatu, menurutnya rumah yang paling disukai Allah adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang dimuliakan. “Jadi bohong ibadah ngaji, haji, dan puasa kita kalau tidak peduli terhadap anak yatim” tutur Luthfi.
Luthfi menambahkan kepedulian itu pun tidak hanya kepada anak yatim, namun peduli kepada makhluk hidup, alam, dan lingkungan. Menurutnya aksi Sondang Hutagalung juga didasari kepedulian terhadap sesama, namun dengan cara yang berbeda.
Acara ini ditutup dengan penampilan mawaris anak yatim piatu Pondok Pesantren Jabal Nur dan tausiah KH. Drs. Muhammad Luthfi Zamawie.[]