Tangki penampung lumpur yang mengandung uranium mentah di tambang uranium Ranger, dekat Jabiru, Kawasan Teritori Utara tumpah. Insiden ini dikhawatirkan menimbulkan dampak lingkungan.
Operator tambang tersebut yakni Sumber Energi Australia (ERA) mengatakan tanki yang terdapat di area pemrosesan itu tumpah pada Sabtu Siang (07/12/2013).
Para pekerja menemukan lubang didalam tangki dan sempat dievakuasi sebelum tangki berisi endapan lumpur uranium itu pecah dan isinya menyembur keluar.
Tambang yang dikelilingi Taman Nasional Kakadu itu terletak sekitar 230 kilometer sebelah Timur Darwin. Tak pelak kejadian ini menyulut kekhawatiran warga adat setempat. Mereka sejak lama mengaku khawatir dengan dampak lingkungan dari kehadiran perusahaan tambang ERA tersebut.
Namun jurubicara perusahaan Tim Eckersley mengatakan tidak ada kedaruratan lingkungan akibat insiden tumpahnya tangki lumpur mengandung uranium.
“Area tumpahan sudah dievakuasi dan sekitar pukul 01.00 siang waktu setempat tangki itu jebol bagian bawahnya dan endapan yang berisi lumpur mengandung uranium yang akan diproses itu menyembur dari lubang di tanki itu, “ jelas Eckersley.
“Sebenarnya endapan lumpur itu bagian awal dari proses penyulingan, jadi masih campuran antara uranium mentah dan asam.”
Ia mengatakan sebagian besar material yang tumpah mengalir ke tanah yang padat, aspal dan saluran air. Sehingga kecil kemungkinan lumpur itu akan terserap ke tanah dan menimbulkan kerusakan. Sebelumnya perusahaan ini juga mengatakan tumpahan lumpur itu sudah disingkirkan ke luar area dan sudah diambil dan disingkirkan disuatu tempat.
Diprotes kelompok anti nuklir dan warga adat
Menteri Lingkungan Federal, Greg Hunt memerintahkan agar tumpahan itu segera dibersihkan dan insiden ini diselidiki.
Juru bicara Menteri Lingkungan Kawasan Teritori Utara mengatakan kebocoran itu sudah ditampung dan tidak akan berdampak pada Taman Nasional Kakadu.
Sementara itu Pusat Lingkungan Hidup Kawasan Teritori Utara mendesak penangguhan operasi perusahaan tambang tersebut sesegera mungkin.
Lembaga ini memperkirakan sekitar 1 juta liter bahan asam radioaktif tumpah dari tangki pemrosesan.
Juru kampanye anti nuklir, Lauren Mellor mengatakan ini merupakan ini merupakan insiden tumpahan ketiga yang terjadi di tambang yang dikelola ERA sepanjang 1 bulan terakhir.
“Hanya dalam tempo 1 bulan kita mengalami insiden dimana kendaraan perusahaan berhasil meninggalkan daerah aman dari tambang dan itu jaraknya dekat dengan jalan raya Arnheim. Dan kita menemukan 4 tong perusahaan itu yang dibuang begitu saja di daerah pedesaan,” katanya.
Kehadiran tambang Uranium itu juga diprotes warga adat di sekitar pertambangan.
Perusahaan Aborigin Gundjeihmi (GAC), yang mewakili masyarakat adat yang memiliki area tersebut mengatakan tumpahan tangki lumpur uranium itu merupakan insiden nuklir terburuk dalam sejarah Australia. karenanya mereka mendesak dilakukannya audit atas kawasan tambang tersebut. []