Ahmad Fauzan Sazli
Warga menggunakan perahu saat banjir di kampung Cienteung Bale Endah, Kabupaten Bandung, Selasa, (10/12/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI.
BANDUNG, KabarKampus – Banjir kembali merendam Kampung Cienteung, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung, Selasa, (10/12/2013). Kali ini ketinggian air yang merendam kampung tersebut mencapai sekitar satu meter.
Bagi warga kampung yang terletak di pinggir Sungai Citarum ini, banjir bukanlah hal yang aneh, pasalnya di sana sudah sering terjadi banjir. Bahkan pada tahun 2010 lalu banjir di kampung tersebut mencapai ketinggian lebih dari tiga meter.
“Banjir ini sudah biasa. Kampung inimah banjirnya sudah seperti air isi ulang,” kata Asep Setiawan Kepada KabarKampus, Selasa, (10/12/2013).
Menurut Asep, untuk mengantisipasi banjir tersebut, keluarga Asep hanya mengandalkan lantai atas di rumahnya.Sementara lantai bawahnya dibiarkan kosong. Seperti banjir kali ini, keluarganya masih tetap beraktivitas seperti biasa.
Asep yang telah tinggal sejak tahun 1992 di kampung Cienteung menjelaskan, banjir di kampungnya tersebut sebelumnya hanya setinggi di bawah lutut, namun setelah jalur sungai Citarum dibuat satu jalur, airnya bertambah tinggi mencapai di atas lutut.
Meski demikian, menurut Asep semua warga tetap bertahan di sana. Bahkan banyak warga yang telah mengubah rumah mereka menjadi tingkat dua. Selaian itu warga pun sudah mengantisipasi banjir tersebut dengan menyiapkan perahu.
“Jadi kalau banjir barang-barang diungsikan dengan perahu,” kata Asep.
Sementara itu Ujang (40), warga RT 04 Cieteung mengatakan, banjir di kampungnya sudah sering terjadi. Banjir tersebut terjadi sejak akhir tahun 2000-an.
“Karena sudah sering terjadi, maka saya pun selalu siap,” kata pedagang di pasar Bale Endah tersebut.
Menurut Ujang, bila air sudah masuk rumah, maka mereka pun bersiap-siap untuk mengungsi ke rumah susun yang menjadi tempat mengungsi bagi warga kampung tersebut.
Kampung Cieteung sendiri berada di RW 20, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung. Kampung tersebut ditinggali oleh sekitar 300 keluarga.[]