RADIO AUSTRALIA NETWORK
Lebih dari 1.400 anjing laut tewas tiap tahun akibat terjerat. Musibah ini juga menimpa burung-burung laut, paus, lumba-lumba dan kura-kura. Angka tersebut disampaikan oleh kebun binatang Melbourne, Australia, yang mencoba menyelamatkan satwa tersebut selama musim semi dan musim panas tahun ini.
“Kami ingin para satwa ini hidup dengan baik di alam bebas,” jelas koordinator unit tersebut, Mark Keenan. “Para satwa ini adalah duta spesies. Kami berharap bisa menyampaikan cerita tentang jerat dan sejenisnya, agar orang-orang bisa bertanggung jawab atas tindakan mereka.”
Kepala kedokteran hewan kebun binatang, Michael Lynch, menyatakan banyak kasus yang tidak terobati dikarenakan kurangnya sumber daya.
“Bertahun-tahun, kami menangani kasus terkait anjing laut dan cetacean, namun kita tak sanggup menangani itu semua. Unit ini akan memungkinkan respon keseluruhan menjadi lebih terkoordinasi dan bisa lebih sering ke lapangan dan lebih banyak membantu satwa,” jelas Lynch.
Cetacean adalah satwa yang di dalamnya termasuk paus dan lumba-lumba.
Tiga anjing laut yang ada di kebun binatang Melbourne memiliki masalah tersendiri hingga tak bisa bertahan hidup di alam bebas. Namun, keinginan para penyelamat satwa adalah mengembalikan kebanyakan satwa yang mereka obati kembali ke alam bebas.
“Anjing laut sangat cerdas, jadi mereka mudah menyesuaikan diri,” jelas Keenan, “Mereka cepat sadar bahwa ada hidup yang lebih nyaman, dan mereka lebih senang hanya duduk-duduk dan diberi ikan. Penting untuk segera mengembalikan mereka, atau mereka bisa-bisa jadi punya kebiasaan buruk.”
Bulan Oktober lalu, penyelamat hanya membutuhkan seminggu untuk merehabilitasi seekor anjing laut berbulu Australia yang dinamakan Geoffrey.
Saat ditemukan, Geoffrey tengah kelaparan di daerah Port Weshpool di South Gippsland, Victoria. Ia tidak bisa makan karena mulutnya terluka akibat tali pancing.
SUMBER : http://www.radioaustralia.net.au/