Ratu Elizabeth II dan keluarga kerajaan Inggris 4 generasi.
Ratu Elizabeth II merefleksikan perayaan 60 tahun kekuasaanya sekaligus kelahiran cicit pertamanya, Pangeran George, dalam tradisi siaran pesan natalnya. Ratu Inggris berbicara mengenai pentingnya berhenti sejenak untuk merenung sebagaimana dia mengenang kembali kenangan indah dalam hidupnya.
Dalam pesannya kepada rakyatnya di Negara-negara Persemakmuran yang direkam oleh BBC di ruangan biru di Istana Buckingham, Ratu Inggris berbicara mengenai pentingnya untuk berhenti sejenak untuk melakukan refleksi, sebagaimana dia merefleksikan kisah hidupnya sendiri dan keluarga kerajaan.
“Di sini di rumah, bersama keluarga saya sendiri Natal kali ini sedikit lebih ramai.”
“Sebagaimana telah diketahui, kedatangan bayi di keluarga kami telah memberi kesempatan untuk merenungi masa depan untuk memperbaharui kebahagiaan dan harapan.
“Buat keluarga baru, hidup tidak akan sama lagi,” katanya.
Dalam siaran pesan natalnya, Ratu Elizabeth II juga menyertakan cuplikan cerita dibalik pengambilan gambar foto keluarga di Rumah Clarence setelah upacara pembaptisan anak pertama Duke dan Duchess dari Cambridge yang digambarkanya sebagai sesi yang sangat membahagiakan. Karena dalam sesi itu 4 generasi kerajaan berkumpul bersama-sama.
Perayaan kekuasaannya selama 60 tahun sebagai Ratu Inggris dan event olahraga Negara Persemakmuran tahun depan di Glasglow merupakan isu yang turut disinggung Ratu dalam siaran pesan natalnya.
Menjaga keseimbangan hidup
Ratu Inggris juga mendorong pendengarnya untuk mengingat mereka yang tidak bisa berkumpul dengan keluarga karena sedang menjalankan tugas, seperti karyawan di layanan gawat darurat dan layanan penting lainnya.
“Terutama tahun ini, kita harus mengingat tentara laki-laki dan perempuan kita yang tengah bertugas di luar negeri. Kita selamanya berterimakasih atas jasa mereka yang berkorban mempertaruhkan keselamatannya untuk menjaga kita selalu. Menjalankan tugas yang mereka lakukan tidak cuma sekedar prinsip yang tadi saya sebutkan, tapi juga telah menebarkan nilai abadi yang akan selalu dikenal dari generasi ke generasi.”
Ratu Inggris menambahkan Natal memberi kesempatan untuk menyeimbangkan diri antara tindakan dan merenungi tindakan.
“Dengan begitu banyak gangguan yang kita alami, sangat mudah bagi kita untuk lupa berhenti sejenak dan merenung,” imbuhnya.
Terkait perannya sebagai Gubernur Tertinggi Gereja-gereja Inggris, Ratu Elizabeth menekankan pesan keagamaan yang kuat.
“Bagi umat Kristen, begitu juga umat dari kepercayaan dan agama lain, merenung, meditasi dan berdo’a membantu kita memperbaharui kecintaan kita kepada Tuhan dan upaya kita untuk menjadi orang yang lebih baik setiap hari,” katanya.
“Pesan Natal ini menunjukan kepada kita bahwa Kasih Tuhan itu berlaku untuk seluruh mahluk. Tidak ada yang tidak terjangkau oleh kasih-Nya.
“Pada Natal pertama, di atas sebidang tanah di Betlehem, warga ketika itu duduk di dingin malam, menyaksikan domba mereka beristirahat, para gembala lokal pasti tidak punya waktu untuk merenung.
“Tiba-tiba, semua kondisi ini berubah. Gembala yang sederhana ini menjadi orang pertama yang mendengar dan merenungi berita menakjubkan dari kelahiran Kristus – Natal pertama, sukacita yang kita rayakan hari ini.
“Saya mengucapkan Selamat Natal kepada Anda semua.” []