ABC AUSTRALIA NETWORK
Sebuah penelitian baru mendapati bahwa sebuah zat kimia yang sering digunakan untuk membuat sabun, sampo, dan banyak produk lainnya, dalam konsentrasi yang kerap ditemui di lingkungan, mematikan terumbu karang muda.
Terumbu karang adalah ‘rumah’ bagi berbagai kehidupan laut. Saat ini, terumbu karang di berbagai bagian di bumi dalam keadaan terancam.
Studi baru menemukan bahwa zat benzophenone-2 (BP-2) ternyata bersifat meracuni terumbu karang muda. Para peneliti memaparkan terumbu karang muda terhadap berbagai konsentrasi BP-2, yang ada dalam ratusan produk perawatan seperti sabun dan sampo. Peningkatan kadar terpapar BP-2 ternyata mengakibatkan naiknya tingkat kematian terumbu karang, rusaknya DNA dan pemutihan terumbu karang, yang menunjukkan bahwa terumbu karang mengalami stres dan lebih mungkin mati.
Tingkat kadar BP-2 dalam penelitian tersebut adalah 24 parts per billlion hingga 246 parts per million. Kadar ini termasuk dalam kadar yang ditemui dalam limbah di Amerika Serikat.
Di kawasan Great Barrier Reef di Australia saja, sekitar 50 persen terumbu karang telah hilang selama 50 tahun terakhir akibat badai, bintang laut jenis crown-of-thorns, dan perubahan iklim. Selain itu, kesehatan terumbu karang juga terancam oleh aliran dari daratan yang mengandung pestisida, senyawa-senyawa petroleum, dan zat-zat nutrisi untuk pertanian seperti nitrogen.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesuatu yang digunakan manusia untuk melindungi kulit mereka…bisa mencapai laut melalui limbah, dan menghentikan reproduksi terumbu karang,” jelas Michael Risk, profesor di McMaster University, Kanada.
Risk tidak terlibat dalam penelitian.
Pemimpin penelitian, Craig Downs dari Haereticus Environmental Laboratory di Virginia, Amerika Serikat, menyatakan bahwa kerusakan terumbu karang memiliki dampak ekonomi.
Menurut sebuah penelitian dari tahun 2003, sekitar 3.000 kilometer persegi terumbu karang di Amerika Serikat menghasilkan lebih dari 1 miliar dollar amerika per tahun, melalui rekreasi, perikanan, pariwisata, perlindungan pantai dan perlindungan keanekaragaman hayati. Sementara Great Barrier Reef menyumbang sekitar 7 miliar dollar bagi ekonomi Australia.
BP-2 juga telah dikaitkan dengan kanker dan gangguan tiroid pada manusia.
Zat ini digunakan dalam berbagai produk untuk melindungi produk dari sinar ultraviolet, hingga warnanya tak pudar.[]