ABC AUSTRALIA NETWORK
Jemima Garrett untuk Pacific Beat
Sebuah situs baru diluncurkan sebagai media untuk melaporkan informasi sensitif terkait satwa liar dan kejahatan hutan secara anonim.
Situs bernama WildLeaks, itu diciptakan oleh NGO Liga Aksi Gajah yang berbasis di California. Situs tersebut merupakan platform online aman yang mirip dengan situs WikiLeaks yang menjadi situs bagi pembocor dokumen rahasia.
Aktifis dan organisasi yang memerangi kejahatan konservasi beramai-ramai mendukung inisiatif peluncuran situs ini. Mereka berharap situs WildLeaks ini akan memainkan peran penting dalam menyoroti kejahatan yang dilakukan para pedagang satwa liar dan penebangan kayu ilegal.
Kejahatan perdagangan satwa liar dan kayu ilegal saat ini diperkirakan bernilai sekitar $18 miliar per tahun secara global
Pemimpin proyek WildLeaks, Andrea Crosta mengatakan organisasi ini ingin mendengar dari orang-orang di Asia dan Pasifik yang mungkin memiliki informasi yang dapat membantu proses advokasi lingkungan.
Dia mengatakan lembaganya secara khusus sangat tertarik dengan informasi dari Asia karena kawasan itu merupakan negara sumber sekaligus tujuan dari berbagai sindikat kriminal yang ada dibalik kejahatan terhadap satwa liar.
“Kami menilai saat ini ada jurang pemisah antara warga yang memiliki informasi penting dengan orang yang bisa melakukan advokasi dengan informasi tersebut,” kata Crosta.
“Prioritas pengelolaan situs ini sekarang masih pada upaya pencegahan kejahatan satwa liar dan juga untuk menfasilitasi proses identifikasi, penangkapan dan penuntutan kepada orang-orang y ang berada dibalik kejahatan lingkungan dan satwa liar,” katanya.
Selain itu Otentikasi informasi juga menjadi prioritas utama yang akan dilakukan WildLeaks, yang kemudian akan menyerahkan temuannya ke aparat penegak hukum atau media.
Crosta mengatakan banyak negara saat ini masih meremehkan kejahatan satwa liar dan kehutanan.
“Sebagian besar negara tidak melihatnya sebagai kejahatan yang nyata, mereka melihat satwa liar dan kejahatan kehutanan sebagai isu lingkungan padahal bukan. Mereka adalah kejahatan serius, dengan sindikat kejahatan serius dan kelompok di belakangnya.”
Pemberi Informasi tetap anonim
Informasi apa saja mulai dari foto mengenai sesorang atau perusahaan maupun dokumen pemerintah menjadi hal-hal yang diminati oleh WildLeaks.
Crosta mengatakan para pembisik atau whistleblowers akan tetap anonim dan aman identitasnya karena platform online mereka yang aman.
“Ketika membangun situs ini hal yang kami prioritaskan adalah bagaimana membangun situs yang bisa sangat melindungi sumber informasi kita,” kata Crosta.
“Jadi ketika anda memasukan informasi, kami tidak akan menanyakan nama, nomor kontak, email dan anda berasal dari mana. Kita tidak tahu sama sekali mengenai hal itu kecuali memang anda bersedia memberitahukan hal itu kepada kami,” katanya lagi.
Crosta menambahkan setiap kali ada yang memasukan informasi, maka sistem di situs mereka akan memberikan 10 angka yang menjadi password bagi informan atau whistleblower untuk melacak informasi awal yang dia masukan. Sehingga orang tersebut bisa me masukan informasi tambahan atau bahkan bisa berbicara atau chatting langsung dengan pengelola situs, yang tentu saja masih bersifat anonim.
Sementara itu Global Eye, organisasi penyelidik anti perdagangan liar yang beroperasi di Amerika Serikat, Eropa dan Afrika saat ini membuka kantor cabang untuk kawasan Asia Pasifik di kota Cairns, Australia mengaku siap menindaklanjuti berbagai informasi terkait kejahatan lingkungan dan satwa liar tersebut.
Fiachra Kearney, direktur Global-Eye yakin WildLeaks akan menjadi senjata yang sangat berguna.
“Ini merupakan mekanisme global pertama yang memungkinkan orang memasukan informasi secara anonim dan yang kami lakukan di Global Eye akan menggunakan informasi itu dan berusaha menindak lanjutinya dengan melakukan kegiatan intelejen,” katanya. []