ABC AUSTRALIA NETWORK
Sebuah pameran foto tentang Paul Foelsche, pendiri Dinas Kepolisian Wilayah Utara Australia, dikritik karena tidak menceritakan tentang peran pria asal Eropa Timur itu dalam pembantaian kaum Aborigin.
Ahli sejarah Tony Roberts, yang pada tahun 2006 memenangkan penghargaan pemerintah atas bukunya Frontier Justice, mengatakan bahwa pameran yang diselenggarakan di perpustakaan gedung parlemen tersebut tidak menampilkan perilaku kriminal Foelsche.
“Selama 30 tahun Foelsche mendalangi pembantaian orang-orang Aborigin tak bersalah di bagian utara Wilayah,” ucapnya, “Kalau Foelsche masih hidup sekarang, Ia akan diadili Perserikatan Bangsa-Bangsa karena kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Menurut Roberts, perpustakaan harusnya meminta maaf karena tak menampilkan tindakan-tindakan tersebut, dan memasang panel berisi kutipan-kutipan ahli sejarah tentang sisi gelap Paul Foelsche.
Asosisasi Freemason Darwin (Foelsche Lodge) tahun ini memperingati 100 tahun kematian Foeslche, dan membantu menyelenggarakan pameran tersebut.
Menurut Emma Darby dari pihak perpustakaan, pameran bukannya sengaja tak menyebutkan sisi gelap tesebut. “Ada panel dalam pameran tentang keterlibatan polisi dalam ekspedisi-ekspedisi yang bersifat menghukum,” katanya.
Fokus pameran kali ini adalah karya-karya fotografi Foelcsche. “Kita hanya menyorot sisi-sisi kehidupannya yang menurut kami menarik diketahui masyarakat,” lanjut Darby.
Sedangkan jaksa agung negara bagian, John Elferink, berkata bahwa Ia tak akan terlibat debat apapun mengenai kandungan pameran.
Foelsche berasal dari Jerman. Ia mendaftar untuk menjadi anggota pasukan Prusia saat berusia 17 tahun. Tahun 1854, Ia berangkat ke Australia, dan pada tahun 1856 Ia bergabung dengan pasukan polisi berkuda.
Tahun 1869, Ia dikirim ke Palmerston, yang sekarang bernama Darwin, di Australia Utara. Saat sampai di sana, Ia mendapati bahwa tak ada kantor polisi di daerah tersebut, maka Ia pun membangun pos polisi pertama bersama enam anggota lainnya.
Foelsche menggemari fotografi. Foto-fotonya banyak menggambarkan kehidupan di Wilayah Utara. Ia meninggal tahun 1914. []