ABC AUSTRALIA NETWORK
Bocah Timor Leste, Jeca Periera (11 tahun), berhasil menjalani operasi jantung di Melbourne, Australia, setelah sekian lama menderita kesulitan pernafasan. Ia diterbangkan dari Dili pekan lalu, atas bantuan badan amal Australia East Timor Hearts Fund.
Jeca didiagnosa menderita penyakit rematik yang telah merusak detak jantungnya. Akibatnya, ia kesulitan bernafas, berat badannya menurun drastis, sehingga tidak bisa lagi bersekolah.
Menurut para dokter, tanpa pengobatan, kondisi Jeca akan semakin memburuk dan ia diperkirakan tinggal memiliki masa hidup enam bulan.
Di Australia sendiri penyakit rematik sangat jarang, namun sejumlah komunitas aborigin mengalami kasus yang lebih tinggi.
Penyakit yang diderita Jeca banyak ditemui di Timor Timur. Namun karena kondisi pelayanan kesehatan di negara tersebut, pasien sepeti Jeca tidak bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Jeca, ibunya Marquita dan seorang penerjemah akhirnya diterbangkan ke Melbourne untuk menjalani operasi.
Operasi tersebut, mitral balloon valvotomy atau sering disebut pemasangan cincin, dilakukan oleh ahli kardiologi Prof Richard Harper dari MonashHeart.
Menurut Ingrid Svendsen dari East Timor Hearts Fund, dukungan rumah sakit dan layanan kesehatan di Australia sangat besar artinya bagi badan amal yang dikelolanya.
“Operasi semacam ini biayanya tidaklah murah,” katanya, “Tanpa dukungan rumah sakit di Australia kami tidak mungkin bisa menyelamatkan nyawa pasien seperti Jeca.”
Dalam menjalankan operasi jantung ini, Professor Harper dibantu oleh 15 orang dokter spesialis lainnya.
Menurut Professor Harper, operasi berjalan selama satu jam saja, dan sukses.
“Dengan operasi ini, Jeca akan lebih mudah bernafas,” jelasnya.
Berselang 24 jam usai operasi, Jeca sudah pulih dan nafsu makannya pun kini sudah membaik.
Ia dijadwalkan akan menikmati suasana kota Melbourne termasuk mengunjungi kebun binatang.
Setelah itu, Jeca akan kembali ke Dili dan menurut dia, suatu hari kelak, ia akan menjadi dokter. []