JAKARTA, KabarKampus-Website Bahrunnaim(dot)co memuat artikel propaganda untuk melakukan teror ke masyarakat. Dalam artikel menyebut teror adalah bagian dari amaliah.
Artikel berjudul “Membuat Sistem Sel Komando” di website Bahrunnaim(dot)co menyatakan sel komando tidak dipersatukan oleh sebuah komando yang harus senantiasa berhubungan, namun dipersatukan dalam sebuah komando yang terikat dengan manhaj dan tujuan daulah.
“Seseorang tidak mesti harus memiliki komando secara langsung terhadap pemimpinnya. Asal ada perintah dari Sang Amir, maka semua sel akan berlomba-lomba mentaati dan melaksanakan perintah Amir tersebut sesuai dengan kemampuannya.”
Sel komando sangat terikat dengan bai’at dan ketaatan yang berjihad di jalan Allah. “Bukan berjihad atas nama Amirnya.”
Sel komando, adalah sistem sel yang hanya terikat kepada satu unit amaliah saja. Satu unit amaliah yang dimaksud misalnya peristiwa bom sarinah dan penyerangan senjata api di Jakarta pada tanggal 14 Januari 2016. Sel komando telah “ikhlas” mengorbankan jiwa raga mereka demi mewujudkan cita-cita mulia.
Untuk membuat sel komando yang mumpuni dan mampu bergerak taktis, cukup dilakukan dengan 5 orang. Artikel juga menyatakan tidak harus muluk-muluk membuat target.
Artikel menyarankan membuat tim maksimal 5 orang saja. Setiap anggota sel berbagi tugas sesuai dengan kemampuan. Pembentukan tim mulai dari fase niat hingga melakukan tugas amaliah. Setiap anggota harus saling jaga semangat, dan keimanan termasuk menjaga diri dari kemaksiatan.
Setelah tim terbentuk langkah selanjutnya menentukan target. “Siapa sasaran operasi? berapa jumlah target? berapa besar efek? berapa besar kerugian yang diterima oleh sasaran? dan lain-lain.”
Usai menentukan target, sel komando akan menentukan jenis amaliah, jenis persenjataan, dan tentukan hasil akhir. Bila mencermati uraian artikel “Membuat Sistem Sel Komando”, seluruh gerakan sel komando harus terukur dan sistematis. Meskipun dalam pola penyerangan Bom Sarinah, sejumlah analis terorisme menyatakan, pelaku teror dianggap bau kencur alias amatiran.
Jika mencermati artikel ini, sel komando mengikuti saran yakni tidak menentukan target muluk-muluk.
Website bahrunnaim(dot)co saat ini termasuk salah satu dari 11 website yang diblokir pemerintah Indonesia pasca serangan teroris. Alasan pemblokiran karena menyebar pemahaman radikalisme. Namun, apakah ada keterkaitan antara website Bahrunnaim(dot)co dan sosok Bahrun Naim yang dituduh sebagai dalang bom Sarinah, masih belum dapat dipastikan.
Seluruh jajaran pihak keamanan Indonesia masih menyelidiki dalang dan jaringan teror yang menewaskan 7 orang di Jakarta, 14 Januari 2016. ISIS telah membuat pernyataan bertanggungjawab atas penyerangan.
Tim KabarKampus berharap, mahasiswa Indonesia mencermati ulang dan menjauh setiap ajaran yang menyatakan kekejaman boleh dilakukan.[]