Ahmad Fauzan

KENDARI, KabarKampus—Tidak hanya Jakarta. Ratusan mahasiswa Sulawesi di kota Kendari, Makassar dan Palopo juga menolak kenaikan harga BBM dan TDL, Senin (12/03).
Di kota Kendari, mahasiswa juga bergerak sejak pukul 10.00 WITA. Mereka berkumpul di simpang lapangan Eks MTQ. Di simpang ini mahasiswa membakar ban dan pocong-pocongan. Selain itu mereka juga membakar miniatur boneka bergambar foto SBY.
Setelah aksi di simpang lapangan eks MTQ, mahasiswa bergerak menuju kantor DPRD Kota Kendari.
“Namun anehnya kantor DPRD Kendari kosong. Tidak ada orang.” Ujar Ilham, mahasiswa Universitas Haluoleo ketika dihubungi KabarKampus malam ini via telepon.
Mendapati kantor DPRD Kendari yang kosong mereka pun melanjutkan aksi ke kantor TVRI. Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat untuk Indonesia Baru (AMANAT) dan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Haluoleo (KBM-UNHALU) ini mendesak TVRI untuk merekam dan menyebarluaskan pernyataan mereka.
Tidak cukup sampai di TVRI, aksi mahasiswa Kendari juga mendesak RRI Kendari untuk menyebarluaskan informasi penolakan mereka secara langsung.
Di Kota Makassar, aksi mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Makassar Menggugat (FMMM) menutup flyover dengan jumlah kurang lebih seratus orang.
Aksi mereka menghadang mobil, membakar ban dan tidur di jalan. Mereka juga membakar bendera Partai Demokrat. Aksi mahasiswa membuat jalan menjadi macet.
Aksi yang menutup jalan utama kota Makassar ini akhirnya dibuka kembali pada pukul 16.00 WITA setelah masyarakat meminta kepada pihak kepolisian untuk membubarkan aksi mahasiswa.
Mereka juga sempat dorong-dorongan dengan pihak kepolisian. Untunglah aksi tetap berjalan aman. Seratus mahasiswa FMMM juga tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami).
Selain di flyover, sejumlah mahasiswa juga mendesak anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk menggagalkan rencana kenaikan BBM.
“Anggota DPRD Makassar menyetujui penolakan kenaikan BBM. Mereka berpihak kepada mahasiswa,” kata Yusuf mahasiswa UIN Alauddin Makassar ketika dihubungi via telepon.
Seperti dilansir Tribun Timur, “Kami dari DPRD Sulsel punya sikap sama dengan anak-anak mahasiswa sekalian. Oleh karena itu, kita akan bersama-sama menolak harga BBM, kita harus, tolak itu, ya. Kenaikan BBM menambah jumlah rakyat miskin. Hidup mahasiswa, hidup DPR,” tegas Moeh Roem, Ketua DPRD Sulawesi Selatan di hadapan puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makassar.
Sementara di kota Palopo, mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Palopo bernama Irfan Amir, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit At-Medica Palopo. Ia menderita luka bakar di wajah akibat percikan api ketika membakar ban di jalan raya.
Kapolres Palopo AKBP Fajarudin mengatakan,”Dia mengalami luka bakar bagian muka, telinga kanan dan kiri serta tangan kanan. Tubuhnya nggak terbakar,” kata Fajarudin seperti dilansir detik.com.
Sempat tersiar kabar, Irfan melakukan aksi bakar diri seperti Sondang Hutagalung. Namun ternyata, mahasiswa semester 4 ini lalai saat ingin membakar ban. Murni kecelakaan. []






