ABC AUSTRALIA NETWORK
Nance Haxton
Pemain beatbox atau ‘beatboxer’ yang juga penyanyi rap terkenal di dunia, Tom Thum, kembali menggabungkan bakatnya dengan alunan musik dari Queensland Symphony Orchestra (QSO)
untuk menampilkan kolaborasi unik pertama di dunia.
Gordon Hamilton, konduktor dari komposisi baru ‘Prints of the Pigeons’ (jejak merpati), mengatakan, menggabungkan bentuk seni vokal modern seperti ‘beatboxing’ dengan musik klasik, mengakibatkan sinergi yang jarang dilakukan tapi terdengar indah.
“Sungguh bagus melihat musisi klasik dan musisi hip hop berkolaborasi dan menemukan cara untuk berinteraksi,” kata Gordon Hamilton.
Tom Thum, yang diakui di seluruh dunia karena kemampuannya untuk memanipulasi pita suara menjadi variasi suara yang tak terbatas, terdaftar sebagai solois dalam program konser itu.
Gordon Hamilton dan Tom Thum pertama kali berkolaborasi pada tahun 2015, sebagai bagian dari acara QSOCurrent, konser eksperimental satu hari yang diadakan di Brisbane.
“Saya menikmati tantangan untuk mencocokkan progresi musik orkestra yang melonjak,” ungkap Tom Thum.
Bahasa musik baru diciptakan
Gordon Hamilton mengatakan, sebagian tantangan dari menampilkan pertunjukan ini melibatkan penciptaan gaya notasi yang sesuai bagi beatboxer dan para pemain instrumen.
Salah satu contoh yang diberi Gordon adalah apa yang ia dan Tom telah sebut “zippercarto”.
“Yang merupakan sebuah ‘sacatar’, ‘sacatar’. Jadi kami baru saja memberikan semua manifestasi suara yang aneh ini nama-nama yang berbeda untuk menghubungkan segala sesuaru yang bisa saya lakukan,” ujar Tom Thum.
Gordon Hamilton mengatakan: “Kadang-kadang saya menulis untuk Tom dan saya menotasinya sebagai ‘notasi drum’ yang memiliki aturan khusus.”
“Tapi Tom sebenarnya tak membaca notasi dengan cara itu jadi saya tak perlu menunjukkannya dan Tom memiliki bagian-bagian itu di kepalanya dan juga untuk beberapa bagian, ia benar-benar eksentrik, notasi aneh yang ia buat untuk dirinya sendiri,” tuturnya.
Tom mengatakan, ia akan menjelaskan notasi yang ia buat sebagai “bualan bagi siapapun”.
“Saya bahkan tak berpikir mesin sandi rahasia bisa mengetahuinya,” tutur sang beatboxer ini.
Ia menerangkan, “Ini sangat aneh, deskripsi rumit dari suara saya yang hanya berhubungan dengan suara yang bisa saya buat, jadi saya pikir jika seseorang berkata ‘aha, saya akan mencuri lagu itu’ dan kemudian mengambil lembaran musik saya, mereka benar-benar akan tercengang.”
“Saya sering memberi penanda kecil untuk mengingatkan tentang keberadaan saya di musik ini tapi seperti Gordon katakan, saya tak bisa membaca notasi jadi saya harus menghitung itu dan berharap yang terbaik,” imbuhnya.
Eksperimen suara
Hasilnya adalah sebuah kolaborasi yang mendorong batas-batas dari kedua genre musik.
“Saya tak berpikir kami membuat tampilan ini untuk mengubah musik klasik. Saya pikir kami menyukainya, kami menghormati itu. Kami ingin orkestra untuk menjadi dirinya sendiri. Kami ingin Tom menjadi dirinya sendiri,” kata Gordon Hamilton.
Tom Thum mengatakan: “Kami tak mencoba untuk membuat kompromi di kedua belah pihak. Saya pikir ini benar-benar sebuah kolaborasi yang menarik.”
“Ini hanya sebuah percobaan dalam suara dan apa yang bisa dicapai ketika Anda punya dua bagian yang sudah ada dan kemudian menggabungkan mereka bersama-sama dan bersinergi dan menikmati harmoni yang diciptakannya,” ungkapnya. []