DEPOK, KabarKampus – Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Molina UI – EV Bus sebagai pelopor bus penumpang berkapasitas besar dan bertenaga listrik pertama di Indonesia. Mobil listrik ini dirancang bangun oleh Tim Mobil Listrik Nasional UI (Molina UI).
Molina UI – Bus EV merupakan bus berkapasitas 60 penumpang dengan daya motor 120 kW dan 300 Ah. Bus ini dirancang untuk dapat menggantikan bus kampus UI yang berbahan bakar solar.
Molina UI – Bus EV ini telah menjalani uji coba berkeliling kampus UI Depok dan saat ini tengah menjalankan uji level kelayakan untuk dapat diterapkan sebagai Bis Kuning (Bis keliling UI).
Tidak hanya Bus Konversi Electric Vehicle (EV), Tim Molina UI juga merancang bangun tiga kendaraan listrik lainnya yaitu Makara Electric Vehicle (MEV) 01, City Car konversi (MEV) 02 dan City Car konversi (MEV) 03. Ke-empat kendaraan listrik tersebut resmi diperkenalkan kepada warga UI pada Senin (18/07/2016) di Taman Engineering Center UI kampus Depok dalam rangkaian acara di acara Dies Natalis Fakultas Teknik UI (FTUI) ke-52.
City Car MEV 01 merupakan konversi kendaraan listrik dari generasi pertama dengan penerapan motor listrik hasil rancangan Tim Molina UI. Motor yang digunakan adalah Brushless Direct Current (BLDC) motor dengan kapasitas 25 kW. Sedangkan City Car MEV 02 merupakan konversi generasi kedua dari kendaraan komersial dengan menggunakan motor AC Induksi dengan daya 7,5 kW dan kapasitas baterai 102 Ah. Kendaraan ini diharapkan dapat digunakan di lingkungan kampus sebagai transportasi alternatif.
Selanjutnya City Car MEV 03 merupakan konversi dari kendaraan komersial dengan sistem hibrid seri menggunakan motor AC induksi dengan daya 32 kW dan kapasitas baterai 102 Ah. Dengan menggunakan sistem hibrid, maka diharapkan jangkauan jarak tempuh kendaraan dapat lebih jauh.
Selain merancang kendaraan listrik, Tim Molina UI juga menciptakan sistem termal untuk pendinginan kabin dan baterai serta sistem fluida berupa aplikasi jet sintetik untuk perbaikan aerodinamika kendaraan. Di bagian elektrik, Tim Molina UI juga berhasil merancang Power inverter dan motor listrik dengan daya 25 kW.
Sistem ini akan diaplikasikan pada mobil konversi yang telah dikembangkan. Sedangkan untuk memudahkan komunikasi dengan mesin, dikembangkan pula perangkat embedded computer dan antar muka pengguna. Sistem ini akan digabungkan dengan sistem kestabilan dan pengujian kendaraaan.
Saat ini, Tim Molina UI juga tengah mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik dengan menggunakan energi dari PLN dan sel surya. Namun, tidak hanya merancang bangun kendaraan dan sistemnya, Tim Molina UI juga menyusun kajian aspek ekonomi, hukum dan sosial budaya terhadap teknologi kendaraan listrik untuk mengetahui keberterimaan masyarakat terhadap kendaraan listrik dan juga bagaimana untuk dapat merancang rekayasa sosialnya.
Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., Rektor UI mengatakan, bis listrik ini secepatnya akan difungsikan seperti layaknya bus kuning untuk mendukung visi UI sebagai green campus. Mengingat polusi udara dari waktu ke waktu semakin meningkat, diharapkan inisatif UI menggunakan mobil listrik di dalam kampus dapat menjadi salah satu upaya untuk menekan angka polusi udara.
“Selain itu upaya ini juga turut mendukung ketahanan energi di tanah air serta membudayakan kegiatan ramah lingkungan. Tidak hanya bermanfaart bagi masyarakat, penelitian dan inovasi yang dikembangkan para sivitas akademika UI ini juga turut mengembangkan kompetensi mahasiswa UI untuk semakin menguasai teknologi dan tidak lagi tergantung pada industri mobil besar yang hanya menjadikan bangsa Indonesia sebagai konsumen saja,” katanya.
Adapun Tim Molina UI terdiri atas dosen, peneliti dan mahasiswa dari berbagai dispilin keilmuan di UI seperti Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Material dan Metalurgi, Ekonomi, Hukum dan ilmu budaya.
Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, Dekan FTUI menyampaikan, FTUI memiliki visi untuk mengedepankan inovasi dan penelitian. Peluncuran Mobil Listrik karya Tim Molina UI turut mendukung visi tersebut sehingga diharapkan teknologi ini ke depannya dapat diterapkan pada mobil konvensional berbahan bakar minyak.
“Diharapkan, upaya ini mampu merangsang para sivitas akademika FTUI lainnya untuk mengembangkan penelitian yang membawa manfaat bagi masyarakat dan dapat diserap oleh industri,” ungkapnya.[]