More

    Inilah 4 Ilmuwan yang Akhirnya Jadi Kepala Pemerintahan

    AUSTRALIA PLUS
    Robyn Williams

    Salah satu ilmuwan top Australia, yakni deputi wakil rektor bidang penelitian di Universitas New South Wales (UNSW) Emma Johnston, meminta agar mereka yang berpemikiran lebih ilmiah untuk duduk di pemerintahan. Tapi upaya itu bisa muncul dengan konsekuensi.

    09-11-2016-pemimpin-dunia-yang-ilmuwan“Kami tahu bahwa ilmuwan mencintai fakta dan angka, mereka menyukai proses, mereka mencintai visi, jadi saya pikir masuknya lebih banyak politisi berlatar belakang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, matematika dan kedokteran ke dalam sistem pemerintahan, secara alami akan meningkatkan dasar bukti dari diskusi yang sedang berlangsung,” jelasnya.

    - Advertisement -

    Di Australia, politisi yang berlatar belakang ilmuwan telah dikenal karena menolak ilmu perubahan iklim dan menentang kenaikan dana untuk lembaga penelitian CSIRO.

    Di tingkat dunia, mantan insinyur paling terkenal termasuk nama-nama seperti Boris Yeltsin dan Yasser Arafat hingga Osama bin Laden.

    Di sisi lain, beberapa politisi yang paling terkenal di dunia memiliki awal karir di bidang ilmu pengetahuan –misalnya sebagai ahli kimia, peneliti dan insinyur -dan telah melakukannya dengan cukup baik.

    Margaret Thatcher, ahli kimia
    Mantan Perdana Menteri Inggris ini memiliki gelar sarjana sains dari Universitas Oxford, lulus dengan ijazah ‘second-class honours’.

    Ia memiliki spesialisasi dalam bidang kristalografi X-ray di bawah bimbingan Dorothy Hodgkin, yang kemudian mendapat Hadiah Nobel Kimia.

    Bekerja sebagai peneliti kimia setelah lulus, Margaret akhirnya pindah ke Dartford untuk memulai karir politiknya.

    Ia terus bekerja sebagai peneliti untuk mendukung kehidupannya sendiri, membuat terobosan sebagai ahli kimia dengan membantu mengembangkan emulsifier untuk es krim.

    Margaret adalah salah satu pemimpin negara maju yang mengatasi isu pemanasan global. Ia mendirikan Panel Antar-Pemerintah tentang Perubahan Iklim dan Pusat Prediksi dan Penelitian Iklim Hadley di Inggris (dan memicu protes penambang batubara).

    Ia, seperti halnya Ratu Inggris, menyukai kuda, meski Ratu lebih menyukai mereka di arena balap, sementara Margaret menempatkan mereka di arena politik.

    Jimmy Carter, insinyur nuklir
    Mantan Presiden Carter lulus dari Akademi Angkatan Laut AS pada tahun 1946 dengan gelar sarjana di bidang sains, menempati peringkat 60 dari 820 taruna.

    Ia menjabat sebagai petugas teknik di Kapal Perang USS Seawolf, kapal selam nuklir kedua milik Amerika Serikat, sebelum menyelesaikan studi pasca sarjana fisika nuklir di Union College, New York.

    Kematian sang ayah mengakhiri karir insinyurnya ketika ia pindah kembali ke Plains, negara bagian Georgia, untuk mengambil alih perkebunan kacang milik keluarga.

    Carter kemudian bertransformasi dari mengurus kacang ke mengurus politik, tetapi mengalami kesulitan yang biasa dialami seseorang yang cemerlang: ia kewalahan oleh kompleksitas dunia politik dan ragu-ragu.

    Setelah meninggalkan kursi kepresidenan, ia banyak meraih pencapaian dengan berpolitik.

    Angela Merkel, ahli kimia kuantum
    Kanselir Jerman ini unggul secara akademis di SMA, tetapi setelah gagal dalam fisika, ia memutuskan mengejar subjek itu di Universitas Leipzig untuk membuktikan bahwa ia bisa menguasainya (fisika).

    Dr Merkel lulus dengan gelar di bidang fisika dan kimia fisik sebelum mendapatkan gelar PhD dalam kimia kuantum dari Akademi Sains Jerman.

    Ia bekerja sebagai ahli kimia di akademi itu sampai jatuhnya Tembok Berlin yang mendorongnya untuk berkarir dalam politik.

    Dr Merkel telah menunjukkan keyakinan dalam sejumlah situasi yang mengerikan: menyatukan Jerman Timur dan Barat, menciptakan kekayaan riil dan menunjukkan rasa kemanusiaan terhadap imigran.

    Tapi bagaimana sejarah akan menilai warisannya? Menentangnya?

    Paus Francis, teknisi kimia
    Paus adalah seorang ahli kimia, bukan insinyur.

    Menurut biografi resmi di situs Vatikan, sebelum Paus Francis memasuki imamat, ia belajar kimia dan “lulus sebagai teknisi kimia”.

    Pemimpin Gereja Katolik ini lulus dengan kualifikasi di bidang kimia dari ‘Escuela Técnica Industrial No. 12’, sebuah sekolah menengah kejuruan negeri di Argentina. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here