More

    Arrival, Film Alien yang Menginvasi Logika

    NATALIA OETAMA

    Film “Arrival” yang berkisah tentang kedatangan alien kiranya memutus semua mitos cerita alien yang pernah ditayangkan selama ini.

    Jika cerita alien pada umumnya mengusung tema invasi dan perang yang tipikal dengan segala penyerangan dan senjata luar biasa, maka film besutan Denis Villeneuve ini sungguh berbeda.

    - Advertisement -

    “Arrival” dimulai dengan kilas balik tentang pertumbuhan seorang bayi dari kecil hingga membesar. Kenangan ini hadir dengan pengambilan gambar yang membuaimu seperti di dalam mimpi, lengkap dengan narasi-narasi sederhana yang menyelipkan pertanyaan.

    Pertanyaan yang perlahan tapi pasti akan terjawab sepanjang bergulirnya film yang diangkat dari cerita pendek yang ditulis oleh Ted Chiang dengan judul “Story of Your Life”.

    Tokoh utama yang bernama Louise Banks dikisahkan bekerja sebagai dosen ahli bahasa yang diperankan dengan gemilang oleh Amy Adams. Semua berjalan begitu lambat dan pelan hingga suatu ketika para alien mendarat di bumi. Louise yang dulu pernah bekerja sama dengan militer AS untuk memecahkan sandi bahasa kembali ditawari kesempatan untuk menjalin komunikasi langsung dengan alien.

    Misi sang dosen segera menjadi nadi besar dari keseluruhan cerita.

    Bersama dengan ilmuwan fisika Ian Donnelly yang diperankan oleh Jeremy Renner, Louise diterbangkan langsung ke lokasi pendaratan alien. Dengan setelan orange seperti akan berkunjung ke ruang angkasa mereka memasuki kapal sang alien dan mencoba berbagai cara untuk mampu memahami satu sama lain. Sosok alien dalam film ini disebut sebagai heptapod karena memiliki tujuh tentakel.

    Dalam sejarah film bertema alien, banyak sekali rupa untuk makhluk misterius ini. Jika benar mereka eksis, mungkinkah alien menjadi sahabat manusia? Sementara dunia telah dibuat bingung, panik, dan mengerahkan seluruh armada perang.

    Kepanikan demi kepanikan terjadi. Bahasa yang tidak dimengerti membuat manusia mengarahkan kecurigaan kedatangan alien di bumi. Musik Johann Johannsson membantu menambah ketegangan yang coba dibangun. Bayangan samar-samar dari alien yang berkedut-kedut menambah alur emosi para penonton.

    Petualangan terus berlanjut untuk mencoba memecah simbol-simbol yang digunakan alien. Goresan sederhana yang berbentuk seperti lingkaran, namun begitu membingungkan. Tapi sang ahli bahasa, semakin bersemangat untuk berkomunikasi dengan alien.

    Motif kedatangan alien ini dipertahankan sebagai ending dari cerita. Walau kemudian sebuah twist luar biasa yang akan membuatmu tercengang terjadi di akhir cerita. Sebagai penonton saya tak ingin menceritakan dengan detil, khawatir mengurangi rasa penasaran.

    Film berdurasi 116 menit ini akan menjadi satu dari banyak film yang masih akan tinggal di kepalamu bahkan beberapa hari setelah menontonnya. Ide tetang hidup dan waktu yang begitu berat disampaikan dengan cara yang begitu indah dan cerdas.

    Beberapa oleh-oleh pertanyaan dari film ini “if you could see your life from start to ending, would you change things?” Apakah jika kamu bisa melihat masa depanmu dan bagaimana hidupmu akhirnya nanti, ada hal yang akan kamu ubah? Bisakah kamu menghargai setiap perjalanan waktu itu?

    Pokoknya jangan sampai ngga menonton film “Arrival”.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here