DEPOK, KabarKampus – Universitas Indonesia (UI) meraih penghargaan sebagai “Outstanding Scientific & Technological Contribution to Social & Economic Development”. Penghargaan diterima langsung oleh Rektor UI Prof. Dr. Muhammad Anis, M.Met dalam ajang IDB Prizes for Science and Technology 15th Edition di Jeddah, Saudi Arabia, Selasa, (16/05/2017).
Selain penghargaan, UI juga memperoleh hibah senilai USD 100.000 dari Islamic Development Bank (IDB).
UI menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang meraih penghargaan IDB Prizes pada tahun ini. Dua institusi lainnya adalah Universiti Teknologi, Malaysia dan University of Gezira, Sudan.
Prof. Anis mengatakan, UI sangat bangga atas penghargaan ini. Ia mengaku,hibah akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapabilitas dan produktivitas riset dan inovasi di UI sehingga mampu memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Salah satunya melalui pengoptimalan Riset Kedokteran di Indonesia Medical Education and Research Institute (IMERI) UI serta pengembangan Indonesia Maritime Research Center (IMAREC) UI,” katanya.
Malam penganugerahan IDB Prizes juga dihadiri Dr. rer. nat. Abdul Haris, Dekan Fmipa UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, Dekan Fakultas Teknik, dan Prof. Dr. Heri Hermansyah, Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat UI.
IDB merupakan lembaga keuangan pembangunan multilateral yang memiliki misi utama pengentasan kemiskinan bagi negara-negara anggotanya. Sedangkan ajang IDB Prizes merupakan salah satu dukungan IDB untuk mewujudkan inovasi yang bermanfaat bagi pembangunan masyarakat serta bentuk kepedulian IDB pada pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
IDB Prizes terbagi dalam tiga kategori yaitu kontribusi wanita bagi pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ekonomi dan keuangan Islam. IDB Prizes for Sciences and Technology telah diberikan sejak tahun 2002 dengan sejumlah Negara penerima Hibah diantaranya Azerbaijan, Bangladesh, Iran, Kazakhstan, Kuwait, Malaysia, Moroko, Pakistan, Palestina, Senegal, Sudan, dan Turki.[]
Meminta maaf itu suatu yang biasa, kalau merasa khilaf, gak perlu dibesar- besarkan karena hal itu sesuai dengan ajaran agama