Kamis 8 Juni 2017, Nort Korea kembali melepaskan rudalnya, melakukan pengujian kecepatan tanpa henti sehingga rudal balistiknya bisa menempuh jarak antar benua dan mencapai daratan Amerika Serikat.
Peluncuran terakhir terjadi sebanyak 3x pada bulan Mei dan Kim Jong Un sekarang memerintahkan untuk meluncurkan rudal hampir sebanyak yang bisa diluncurkan selama 16-17 tahun kekuasaan ayahnya.
Belum ada kejelasan jumlah dan jenis rudal yang diluncurkan Kamis kemarin. Tapi nampaknya rudal tersebut lebih menyerupai rudal untuk penembakan kapal dibanding rudal balistik seperti yang baru-baru ini diluncurkan Korea Utara.
“Korea Utara menembakkan beberapa proyektil tak dikenal yang diduga berupa rudal-rudal darat ke kapal pagi ini dari sekitar Wonsan,” ucap kepala staf Gabungan Korea Selatan menurut media setempat. Rudal tersebut terbang sejauh 125 mil tambahnya.
Wonsan berada di pantai Timur Korea Utara, di antara semenanjung Korea dan Jepang yang juga telah menjadi lokasi peluncuran dari beberapa rudal sebelumnya.
Fumio Kishida, menteri luar negeri Jepang mengecam peluncuran tersebut. “Tindakan provokatif semacam ini tidak bisa dimaafkan,” ujarnya.
Meskipun rudal untuk kapal sebenarnya tidak seprovokatif rudal balistik walaupun rudal ini juga bisa saja membawa hulu ledak.
“Rudal-rudal ini hanya menempuh 200 km dan memiliki muatan sekitar 250 kg,” jelas Shea Cotton ahli dari pusat James Martin untuk Nonproliferasi di California.
Kemudian ditambahkan, bahwa ini bukanlah senjata yang bisa digunakan Korea Utara untuk menakut-nakuti Korea Selatan ataupun membuat Jepang merasa terancam,” tutur Cotton lagi.
Program dan kebijakan yang diambil Kim memang mendorong kemajuan persenjataan dengan kecepatan yang mengejutkan. Rupanya Kim bekerja serius dengan ambisinya untuk menciptakan rudal balistik yang mampu mencapaI Amerika Serikat.
Hal ini juga diamini oleh James Syring yang merupakan wakil administrasi dari Badan Pelaksanaan Rudal Amerika Serikat, Rabu silam. Kemajuan teknologi Korea Utara dalam enam bulan terakhir ini, “membutuhkan perhatian ekstra”.
Demonstrasi teknologi rudal balistik Korea Utara cukup mengkhawatirkan menurut Syring. “Kita harus berasumsi bahwa saat ini korea utara telah mampu menjangkau Amerika Serikat dengan membawa ICBM yang berisi hulu ledak nuklir,” kata Syring.
Di lain pihak, Amerika serikat hanya menanggapi ini sebagai ancaman yang masih dalam tahap nyaman.
Korea Utara telah melakukan pengujian berbagai jenis rudal. Pada bulan lalu Korea Utara meluncurkan 3 rudal balistik dengan jarak pendek. Beberapa rudal itu terbang dengan jarak 450 mil, 310 mil dan yang terakhir 280 mil yang diharapkan mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.
Upaya untuk mencegah Kim dengan misilnya masih belum berhasil. Batasan sanksi yang diberlakukan PBB dn secara langsung negara bersangkutan seperti Amerika Serikat dan Jepang, telah gagal merubah kalkulus Korea Utara.
Trump berulang kali mendesak China yang merupakan pemasok utama Korea Utara untuk memberlakukan sanski internasional dan menindak perdangangan dengan negara ini.
Berbeda dengan segara ekpektasi dunia tersebut, saat ini Kim telah melakukan uji coba nuklir keenamnya. []